LATEST POSTS:
Recent Posts

RAHWANA GUGUR - WAYANG GOLEK PUTRA GIRI HARJA 2 BANDUNG

VIUW DOWNLOAD VIDEO
Pagelaran Wayang Golek Mekar Arum 2 | Putra Giri Harja 2 Bandung | Dalang : Opik Sunandar Sunarya | Juru Kawih : Euis Setiawati | http://www.promedia.web.id
Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=APOUScPPGNQ
Download Video
Size : 837,66 mb
Diupload pada 11 Jan 2012
 
{[['']]}

Imam Ghozali - Mbah modin_original video clip

VIUW DOWNLOAD VIDEO
 
Imam Ghozali - Mbah modin_original video clip
Artis : Imam ghozali
vocal : Imam ghozali arrans. & musik : Imam ghozali
ciptaan : Imam ghozali
Lokasi : kudus Terimaksih bagi yang sudah download video ini jangan lupa beli CD dan kaset Imam Ghozali yg original . Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=12Oy-pjCEdg
Download Video
Size : 32,87 mb
 Diupload pada 10 Des 2010
{[['']]}

SUNDA – (Pikukuh Kenegaraan, Kebangsaan, Kemasyarakatan, & Kemanusiaan)

- BAGIAN 1-
Sudut Pandang Pikukuh Sunda Tentang Proses Penciptaan & Dinamikanya
Bumi Dega 21 April 2012
 Sampurasun
1. Pitutur para sepuh tentang proses terjadinya Sunda & Planet Bumi 

  • Awalnya Yang Maha Kuasa membentuk “Jagat Suwung”, yaitu ‘sesuatu’ yang gelap, kosong, hening. Tidak ada barat, timur, utara, selatan, singkatnya… sebuah keadaan yang sulit terciptakan (cipta = pikir).
  • Tahap selanjutnya Yang Maha Kuasa menghadirkan suatu suara seperti “Tawon Laksaketi”(berjuta-juta tawon) yang berbunyi “Huuuung…”. Dunia ilmu pengetahuan modern menyebutnya sebagai “Suara Kosmik”.

  • Dari pusat suara munculah jentik-jentik sinar cemerlang “Hyang Putih / Ingyang Putih”sebesar ‘sayap nyamuk’. Dalam bahasa ilmu pengetahuan modern model ini disebut “molekul cahaya”. Semakin lama semakin menggumpal, membesar dan terus membesar.
  • Gumpalan, kumpulan molekul (atom ?) itu semakin lama semakin besar dan memadat maka jadilah “Sang Hyang Tunggal”, sebuah sumber cahaya gemilang yang agung dan suci serta tidak ada bandingnya.
  • Atas kehendaknya (Yang Maha Kuasa ?), Sang Hyang Tunggal memecah dirinya menjadi beberapa bagian dan menyebar di Jagat Suwung. Ilmu pengetahuan modern menyebutnya sebagai “Big Bang”, istilah itu dipelopori oleh Stephen Hawking.
  • Pecahan dari Sang Hyang Tunggal menyebar mengisi Jagat Suwung dan kembali menjadi jentik-jentik sinar yang berpencar. Saat ini kita mengenalnya dalam tiga (3) kelompok : Kartika(Bintang), Surya (Matahari), Chandra (Bulan) atau sering disebut sebagai susunan “Tata Surya”.
  • Salah satu dari milyaran tata surya pengisi Jagat Suwung adalah Matahari kita yang dikelilingi oleh planet-planet, dan planet-planet tersebut pun hasil pemisahan (ledakan) dari Matahari itu sendiri.
  • Maka, Matahari kita itu merupakan putra dari Sang Hyang Tunggal dan atau cucu dari Hyang Putih.
  • Matahari dikenal sebagai Sang Hyang Manon atau lebih populer disebut Batara Guru yang artinya adalah “yang senantiasa memberikan / menyampaikan penerang sebagaicahaya kehidupan (*gerak)”.
2. Arti Kata “Sunda”.
  • Matahari adalah “api sejati yang sangat besar” dan dituliskan dalam susunan kata SU(sejati) – NA (api / geni / agni) – DA (agung / besar / gede) atau sering disebut sebagaiSUNDA.
  • Kita dapat menemukan istilah “Sunda” dalam beberapa penamaan seperti; Gunung Sunda (+Purba), Selat Sunda, Sunda-Ra, Kepulauan Sunda Besar – Sunda Kecil, dst. Bahkan seorang filsuf Yunani, Plato menyebutnya sebagai Sunda-Lan atau Ata-Lan atau boleh jadi artinya sama dengan Atlan (Atlantis).
  • Maka, Sunda sama sekali bukan nama sebuah ras atau suku pun etnis, apalagi hanya berupa batas wilayah sebesar Jawa-Barat. Sebab, Sunda merupakan tatanan besar yang berlandas kepada nilai-nilai filosofis “ke-Matahari-an”.
  • Betul bahwa pusat “Sunda” itu ada di Jawa Barat hal tersebut karena keberadaan Gunung Sunda Purba / Gunung Matahari / Gunung Batara Guru / Gunung Cahaya, dalam bahasa Yunani kuno disebut sebagai Gunung Olympia (Olympus = Cahaya) dikenal sebagai tempat tinggal para dewa. Hal ini pula yang menyebabkan mayoritas wilayah di Jawa-Barat menggunakan istilah “Ci” artinya “Cahaya”. Istilah ”Ci” tentu tidak sama dengan “Cai”  yang berarti kemilau yang dipantulkan dari permukaan tirta / banyu / apah / air.
3. Sang Guru Hyang & Da Hyang Sumbi
  • Dari cerita Wayang Purwa dikisahkan bahwa
    • Batara Guru jatuh cinta kepada Batari Uma / Dewi Uma.
    • Batari Uma berobah menjadi Batari Durga & dikawini oleh Batara Kala.
  • Arti kata “Guru” adalah yang selalu bersinar / senantiasa menerangi / pemberi kebenaran. Sedangkan arti kata “Batara” ialah “yang menyampaikan (yang menyinari) gerak kehidupan”.
  • Dalam pikukuh Sunda keluhuran budi-pekerti & dharma bakti agung pada diri seseorang menyebabkan ia layak (disetarakan) sebagai sosok “Guru”. Adapun derajat yang tertinggi dan paling sepuh disebut Sang Guru Hyang (Sang Guriang) yang artinya adalah Saka Guru(Guru yang Tertinggi / Puncak tertinggi dari segala Guru / Cahaya) dan itu sama denganMatahari disisi lain hal tersebut maknanya sama dengan “Sunda”.
  • Batari Uma (Ma / Umi / Ambu / Ibu / Umbi / Bumi) sesungguhnya merupakan pecahan dari Matahari (Batara Guru / Sunda), didapat dari hasil ledakan besar yang kemudian bergerak mengeliling Matahari menjadi bagian dari Tata-Surya (Solar System).
  • Batari Uma atau Dewi Uma pada mulanya bersinar terang seperti halnya Batara Guru, namun lama-kelamaan sinarnya semakin padam dan permukaannya berobah menjadi tanah yang bergelombang. Tentu saja hal tersebut akibat ia menjauh dari Matahari (Batara Guru), kejadian itu diumpamakan sebagai “kutukan” Batara Guru kepada Dewi Uma yang kemudian berobah nama menjadi Batari Durga yang buruk rupa.
  • Setelah Dewi Uma kehilangan cahaya dan menjadi Batari Durga maka ia dikawini oleh Batara Kala, yang artinya ialah terkena hukum “waktu” maka terjadilah peristiwa waktu & ruang di planet Bumi.
    • Waktu (Kala) ditentukan oleh Matahari
    • Ruang (Pa) ditentukan oleh Bumi
Namun demikan, walaupun Dewi Uma telah menjadi Batari Durga ia masih mengandung putra dari Batara Guru dan saat ini kita menyebutnya sebagai “Magma” (api yang ada di perut Bumi) yang kelak melahirkan berbagai jenis batuan serta unsur-unsur lainnya sebagai penunjang kehidupan para penduduk Bumi.
Peristiwa tersebut dalam Pikukuh Sunda diabadikan dengan sebutan Bua-Aci (‘buah’-aci) atau lebih dikenal sebagai Sang Hyang Pohaci, yang senantiasa memberikan kesuburan (*kehidupan)kepermukaan tanah. Dari sebutan atau ungkapan tersebut pada saat sekarang membuat kita mengenal istilah “buah” (*phala / pala / pahala) serta istilah “Bua-na” yang kelak berobah menjadiBanua (Benua).

Perobahan dari Dewi Uma menjadi Batari Durga (*karena tertutup tanah) menyebabkan perut Bumi harus dapat mengeluarkan panas Bumi (magma), maka lahirlah sebuah “cerobong raksasa” yang disebut sebagai Gunung Sunda (Gn. Batara Guru).
  • Pada dasarnya Dayang Sumbi itu berasal dari kata Da-Hyang – Su-Umbi , yang artinya :
    • Da = Agung / Besar
    • Hyang = Moyang / Eyang / Biyang / Leluhur / Buyut.
    • Su = Sejati
    • Umbi = Ambu / Ibu
  • Dayang Sumbi mengandung makna: Leluhur Agung Ibu Sejati atau setara dengan sebutan Buana / Ibu Pertiwi / Bumi / Earth.
Maka jika disimpulkan, kisah / legenda Sang Guru Hyang & Da Hyang Su Umbi itu lebih kurang memaparkan tentang kejadian / hubungan antara Matahari & Bumi, keberadaan   “Waktu & Ruang” (Kala & Pa) dan khususnya berceritera tentang “awal kehidupan manusia di muka Bumi” yang intinya menyatakan bahwa “waktu & ruang merupakan hukum kehidupan”.

4. Situmang = Trisula Naga-Ra

Dalam kisah Sang Guru Hyang diceriterakan bahwa Dayang Sumbi pada akhirnya kawin (bersanding) dengan Situmang, yaitu seekor anjing yang membantu membawakan gulungan benang yang terjatuh ketika Dayang Sumbi sedang menenun. Perkawinan mereka menghasilkan sosokSangkuriang (Sang Guru Hyang).
  • ‘Sangkuriang’ atau sebut saja Sang Guru Hyang yang ke II ini maknanya adalah kelahiranNegeri Matahari (Dirgantara) sebagai pusat Keratuan / Keraton Dunia, atau kelahiran pola ketata-negaraan yang pertama di dunia yang ditandai oleh Gunung Sunda Purba atau Gn. Matahari / Gn. Batara Guru. Saat ini tersisa sebagai Gn. Tingkeban Pa-Ra-Hu, dan sekarang kita menyebutnya sebagai Gn. Tangkuban Parahu.
Setelah keberadaan wilayah beserta penduduknya, bentuk kemasyarakatan diawali dengan adanyaTata / Aturan / Hukum yang berupa Tri Su La Naga-Ra (Tiga Kesejatian Hukum pada sebuahNegara), atau dalam silib & siloka SITUMANG yaitu terdiri dari :
-          Rasi / Datu berkedudukan sebagai pengelola kebajikan, wilayahnya disebut “Karesian / Kadatuan atau Kedaton”.
-          Ratu berkedudukan sebagai pengelola kebijakan, wilayahnya disebut Keratuan / Keraton.
-          Rama berkedudukan sebagai pembentuk kebijakan dan kebajikan, wilayahnya disebut“karamat” atau sering disebut sebagai “kabuyutan” atau wilayah para leluhur / luhur / gunung (*?) = (tanah suci).
-          Hyang merupakan sumber ajaran kebijakan dan kebajikan, wilayahnya disebut Pa-Ra-Hyang.
 

Adapun sosok binatang “anjing” merupakan metafora atau perumpamaan dari watak “kesetiaan”. Simbolisasi tersebut tentu sangat sesuai dengan kenyataan yang berlaku dan layak dipergunakan sebagai pola tanda seperti halnya Sang Hyang Gana (Ganesha) yang mempergunakan siloka “gajah”, ataupun konsep pemerintahan yang dilambangkan dalam bentuk “harimau” (mang / hitam – ang/merah  – ung/putih = maung).

5. Awal Kenegaraan Dunia “Layang Saloka Domas & Saloka Nagara”
Secara logika tentu awal keberadaan sebuah negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu : kepastian hukum, keberadaan wilayah, masyarakat, aparatur pemerintahan, serta pengakuan. Tanpa salah-satunya terpenuhi maka tidak layak disebut sebagai sebuah negara.

Maka demikian pula dengan kelahiran pemerintahan ditatar Sunda yang konon (*berdasarkan catatan sejarah yang ada hingga saat ini) diawali dengan adanya sebuah Keratuan yang bernama“Salokanagara / Salakanagara”. Tentu ‘kerajaan’ tersebut mustahil ada jika tidak diawali oleh adanya “nilai-nilai ajaran” yang menjadi sebuah peraturan / hukum. Itu sebabnya masyarakat kita mengenal istilah “Layang Saloka Domas” yang artinya :
-          La = Hukum
-          Hyang = Leluhur
-          Sa = Esa / Tunggal / Satu
-          Loka = Tempat / Wilayah
-          Domas = Tidak Terhingga / invinity / 8
Arti keseluruhannya ialah :  Kesatuan Wilayah Hukum Leluhur (yang) Tidak Terhingga.

Adapun Saloka Nagara pada dasarnya merupakan wilayah kekuasaan hukum yang sangat besar.Sa-Loka Naga-Ra (*Salaka Nagara ?) artinya adalah :
–      Sa = Esa / Tunggal / Satu
–      Loka = Tempat / Wilayah
–      Naga = *…lambang penguasa darat & laut (samudra).
–      Ra = Matahari
Saloka Naga-Ra berarti : Kesatuan Wilayah Kekuasaan Darat & Laut (negeri) Matahari.

6. Aki ‘Tirem’
Menyentuh jaman Saloka Nagara tentu tidak terlepas dari keberadaan Aki Tirem yang mempunyai makna sebagai berikut;
–      Aki = Leluhur / Kokolot / Sesepuh / Tohaan / Tuhaan (‘Tuhan’).
–      ‘Tirem’ = (…………beberapa kemungkinan arti) :
  • Tarum / Taru-Ma (Kalpataru / pohon hayat / kehidupan).
  • Ti-Rum / Rumuhun
  • Ti-Ram / Rama
Jika “Tirem” itu adalah kata lain dari “Taru-Ma” (*taru = tree / pohon, dan ma = uma / bumi / ambu / ibu) maka istilah “Aki Tirem / Taruma” bisa mengandung makna sebagai “Pohon keluarga para leluhur Bumi”.
Sumber : http://ahmadsamantho.wordpress.com/
{[['']]}

Misteri Pemeluk Islam Pertama di Nusantara

Sejarawan asal Italia, G. E. Gerini di dalam bukunya Futher India and Indo-Malay Archipelago, mencatat bahwa sekitar tahun 606-699M telah banyak masyarakat Arab, yang bermukim di Nusantara. Mereka masuk melalui Barus dan Aceh diSwarnabumi utara. Dari sana menyebar ke seluruh Nusaantara hingga ke China selatan.
Sekitar tahun 615M, sahabat Rasulullah Ibnu Mas’ud bersama kabilah Thoiyk, datang dan bermukim diSumatera. Di dalam catatan Nusantara, Thoiyk disebut sebagai Ta Ce atau Taceh (sekarang Aceh). (Sumber : Kesultanan Majapahit, Realitas Sejarah Yang Disembunyikan [Hermanus Sinung Janutama]).

Berdasarkan catatan-catatan yang ada, mari kita coba mengungkap misteri, siapa sesungguhnya pemeluk Islam pertama asal Tanah Jawi.
1. Penganut Islam pertama, yang berasal dari Nusantara, kemungkinan adalah Para Leluhur Bangsa Aceh, yang ikut serta menghantar Ibnu Mas’ud ra. bersama kabilahnya.
Di dalam buku Arkeologi Budaya Indonesia, karangan Jakob Sumardjo, diperoleh informasi,  berdasarkan catatan kekaisaran Cina, diberitakan tentang adanya hubungan diplomatik dengan sebuah kerajaan Islam Ta Shi di Nusantara.
Bahasa Cina menyebut muslim sebagai Ta Shi. Ia berasal dari kata Parsi Tajik atau kata arab untuk Kabilah Thayk (Thoiyk)Kabilah Thoiyk ini adalah kabilahnya Ibnu Mas’ud r.a, salah seorang sahabat Nabi, seorang pakar ilmu Alquran (Sumber : Arkeologi Semiotik Sejarah Kebudayaan Nuswantara).
2. Penguasa Nusantara, yang pertama memeluk Islam adalah Raja Sriwijaya yang bernama Sri Indravarman.
Pada sekitar awal abad ke 8, orang-orang Persia Muslim mulai berdomisili di Sriwijaya akibat mengungsi darikerusuhan Kanton.
Dalam perkembang selanjutnya, pada sekitar tahun 717 M, diberitakan ada sebanyak 35 kapal perang dari dinasti Umayyah dengan hadir di Sriwijaya, dan semakin mempercepat perkembangan Islam di Sriwijaya(Sumber : Sejarah Umat Islam; Karangan Prof. Dr. HAMKA).
Ditenggarai karena pengaruh kehadiran bangsa Persia muslim, dan orang muslim Arab yang banyak berkunjung di Sriwijaya, maka raja Srivijaya yang bernama Sri Indravarman masuk Islam pada tahun 718M (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Karangan H Zainal Abidin Ahmad, Bulan Bintang, 1979).
Sehingga sangat dimungkinkan kehidupan sosial Sriwijaya adalah masyarakat sosial yang di dalamnya terdapatmasyarakat Buddha dan Muslim sekaligus.
Tercatat beberapa kali raja Sriwijaya berkirim surat ke khalifah Islam di Syiria. Bahkan disalah satu naskah surat adalah ditujukan kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M) dengan permintaan agar kholifah sudi mengirimkan da’i ke istana Srivijaya (Sumber : Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nsantara abad XVII & XVIII; Karangan Prof. Dr. Azyumardi Azra MA) (Sumber : Wikipedia : Kerajaan Melayu Kuno dan Hadits Nabi, Negeri Samudra dan Palembang Darussalam).

3. Penduduk pulau Jawa, yang pertama memeluk Islam adalah Pangeran Jay Sima (Suku Jawa) dan Rakeyan Sancang (Suku Sunda).
Pangeran Jay Sima…
Hubungan komunikasi antara tanah Jawa dan Jazirah Arab, sudah terjalin cukup lama. Bahkan di awal Perkembangan Islam, telah ada utusan-utusan Khalifah, untuk menemui Para Penguasa di Pulau Jawa.
Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, beliau mengirimkan utusannyaMuawiyah bin Abu Sufyan ke tanah Jawa, yakni ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga).
Kalingga pada saat itu, di pimpin oleh seorang wanita, yang bernama Ratu Sima. Dan hasil kunjungan duta Islamini adalah, Pangeran Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalinggamasuk Islam (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Karangan H Zainal Abidin Ahmad, Bulan Bintang, 1979). ( Sumber : Islam di Indonesia dan Jemaah Haji, Tempo Doeloe)
Rakeyan Sancang…
Mengenai siapa pemeluk Islam pertama di tataran Sunda, menurut Pengamat sejarah Deddy Effendie, adalah seorang Pangeran dari Tarumanegara, yang bernama Rakeyan Sancang.
Rakeyan Sancang disebutkan hidup pada masa Imam Ali bin Abi ThalibRakeyan Sancang diceritakan, turut serta membantu Imam Ali dalam pertempuran menalukkan Cyprus, Tripoli dan Afrika Utara, serta ikut membangun kekuasaan Muslim di Iran, Afghanistan dan Sind (644-650 M) (Sumber : Islam masuk ke Garut sejak abad 1 Hijriah dan Jemaah Haji, Tempo Doeloe).
WaLlahu a’lamu bishshawab Sumber : http://ahmadsamantho.wordpress.com/
{[['']]}

SEJARAH BERDARAH FASISME 1 (Harun Yahya Bahasa Indonesia)

VIUW DOWNLOAD VIDEO
 
Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=8oAnkcHVu2g
 SEJARAH BERDARAH FASISME 1 (Harun Yahya Bahasa Indonesia)
Fasisme dikenal sebagai sebuah ideologi yang muncul dan berkembang di abad ke-20. Namun akar ideologi ini, yang mengagung-agungkan perang dan kekerasan, ternyata berasal dari masa lampau, tepatnya Sparta. Ideologi ini menyebar cepat ke seluruh dunia pasca Perang Dunia I, dengan penguasa fasis yang meraih kekuasaan di Jerman dan Italia khususnya, tapi juga di negara-negara seperti Spanyol dan Jepang. Disebabkan oleh fasisme, masyarakat di negara-negara ini sangat menderita dan menjadi korban kekejaman yang mengerikan. Dalam film ini, Anda akan mengkaji asal usul ideologi fasis yang berdiri di atas kebudayaan pagan (penyembah berhala), serta hubungannya dengan teori evolusi Darwin, yang telah menjadi landasan berpijak berbagai ideologi biadab di seluruh dunia, dari abad ke-19 hingga kini.
Link Apload :
http://id.harunyahya.tv/
http://www.menyingkaprahasiaalamsemesta.com/
http://www.keajaibanlabalaba.com/
http://www.imam-al-mahdi.com/
http://www.harunyahya.com/indo/site/kehidupan/index.html
http://www.evolutiondeceit.com/indonesian/
http://www.dibalikperangdunia.com/
http://www.yesusakankembali.com/
http://www.keajaibanalquran.com/
http://www.tragedipalestina.com/
http://www.bangsamusnah.com/
http://www.insight-magazine.com/indo/
http://www.harunyahya.com/indo


Download Video
Size : 141,83mb
Diupload pada 19 Apr 2011 
{[['']]}

Sejarah dari Sejarah Indonesia - Jembatan Informasi Indonesia Amerika

VIUW DOWNLOAD VIDEO
Bapak Anwar Rawy , Ketua dari PSI (Persatuan Senior Indonesia), memberi penjelasan dari sejarah dari sejarah Indonesia. Bapak Anwar Rawy adalah Mantan Correspondent Editor untuk Antara,KabariNews.com - Jembatan Informasi Indonesia Amerika
Kategori: Berita & Politik
Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=U-sgvMYAVBE
Download Video
Size : 11,22 mb
Diupload pada 31 Agt 2008
{[['']]}
Lihat PETA WISATA ZI'ARAH CIKUNDUL di peta yang lebih besar
Lisensi Creative Commons
WISATACIKUNDUL oleh BUDAKSHARETM disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://wisataziarahcikundul.blogspot.com/.
Izin di luar dari ruang lingkup lisensi ini dapat tersedia pada @WISATACIKUNDUL.

 
Support : MOVIE LIVE | LIVE DOWNLOAD
Profile Google + : PUTRA SUNDA | BUDAKSHARE-TM
Copyright © 2014. WISATA CIKUNDUL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Follow on FACEBOOK : (1) Wisata Cikundul
Follow on TWITER : (2) Wisata Cikundul
Loading the player...