Hujan Asam yang Memusnahkan Tanaman
Abdur Rahman Al-Wasithi
Dari: 100 Hadits Tentang Nubuat Akhir Zaman
Az-Zahra Mediatama
Hal. 96-101
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Tidak akan tiba hari kiamat hingga manusia dihujani dengan hujan secara merata, tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu."1)
Revolusi
industri yang ditandai dengan ditemukannya mesin uap telah menjadi
babak baru bagi beragam penemuan-penemuan penting lainnya. Dan abad 20
ini telah menjadi bukti betapa ramainya penemuan-penemuan teknologi
susulan, dan berikutnya telah mendorong mereka untuk mengkonsumsi bahan
bakar fosil lebih banyak dari sebelumnya. Sejak tahun 1950 sampai 1979,
konsumsi energi fosil dunia telah meningkat empat kali lipat dan terus
meningkat sekarang ini. Efek yang ditimbulkan dari pembakaran
bahan-bahan ini dalam industri dan mobil bercampur dengan uap air dan
oksigen di atmosfer dan membentuk asam nitrat serta asam belerang. Kalau
larut dalam hujan, asam-asam ini jatuh ke tanah dengan akibat hancumya
hutan, tanaman pangan, dan berbagai organisme yang hidup di air tawar.
2)
Pertumbuhan jumlah penduduk dan
peningkatan peradaban umat manusia yang diiringi dengan meningkatnya
konsumsi bahan bakar fosil telah memunculkan masalah krisis ekologi
besar berupa pencemaran lingkungan skala dunia. Dalam batubara terdapat
belerang atau sulfur (S) yang apabila dibakar berubah menjadi oksida
sulfur. Masalah utama berkaitan dengan peningkatan penggunaan bahan
bakar fosil adalah dilepaskannya gas-gas polutan penyebab hujan asam,
seperti carbon dioksida (C02), oksida nitrogen (NOx) dan oksida sulfur
(SOx).
Sebagian kota besar utama di dunia
dewasa ini harus berjuang menanggulangi masalah pencemaran udara tingkat
tinggi yang menjurus ke arah terjadinya hujan asam. Di samping itu,
kabut asap pencemar udara dari kota-kota besar dan industri dapat
terbang menuju ke tempat-tempat lainnya. Sebagai contoh adalah Los
Angeles dan California yang tidak memiliki komplek industri berat dan
hanya sedikit membakar batubara atau minyak bumi. Namun kedua kota
tersebut merupakan kota besar yang paling dilanda asap dan kabut sejak
sekitar tahun 1950an. Sejak tahun 1960-an, masalah ini telah menjadi
lebih komplek.
Pada tahun 1970-an, para ilmuwan dari AS
dan Kanada menemukan bahwa hujan dan salju asam jatuh di seluruh
wilayah AS bagian timur, di Kanada bagian tenggara, dan di beberapa
wilayah sekitar kota-kota di bagian barat. Pada tahun 1980-an, hujan
asam menyebar ke wilayah bagian selatan dan barat hingga menyebrangi AS.
Para ilmuwan telah berhasil mempelajari penyebab terjadinya hujan asam
tersebut. Sumber S02 yang paling utama adalah di Mississipi bagian hulu
dan lembah Ohio, keduanya merupakan tempat yang banyak terdapat
pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara.
Senyawa SO2 yang dilepaskan ke udara
berubah menjadi asam sulfat dalam waktu 2-3 hari, dan hujan asam yang
diakibatkannya dapat Il)encapai wilayah sejauh 800-1.600 km.
gambar: visual.merriam-webster.com
Masalah hujan asam mulai terasa sejak
awal tahun 1950-an. Masalahnya menjadi bertambah parah karena jumlah
total SO2 yang terlepas ke udara terus meningkat sejalan dengan
meningkatnya jumlah permintaan energi listrik. Sebagai akibatnya adalah
terjadi peningkatan secara cepat derajat keasaman hujan sejak tahun
1960-an. Keadaan ini telah menimpa AS bagian timur laut serta beberapa
bagian Kanada sebelah timur, Norwegia bagian selatan dan Swedia. Di
daerah-daerah tersebut, sungai dan danau telah menjadi terlalu asam bagi
ikan dan kehidupan lainnya. Hujan asam dapat menarik keluar logam
beracun seperti merkuri dari sedimen sehingga masuk ke dalam air dan
membahayakan kehidupan.
Sesungguhnya Allah telah menjadikan air
sebagai sumber utama kehidupan. Kehidupan bumi sepenuhnya sangat
tergantung dengan ketersediaan air bersih yang ada. Di dalam Al-Qur' an
Allah menjelaskan:
"Dan Dialah yang meniupkan angin
sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan);
hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu
daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami
keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan
kamu mengambil pelajaran". (QS Al-A'raf [7]:57)
"Dia lah yang meniupkan angin
(sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya
(hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami
menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami
memberi minum dengan air itu sebagian besar dan makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak". (QS Al-Furqan
[25]:48-49)
Meski Allah Azza wa Jalla
menyebutkan bahwa air hujan itu turun dari langit, namun setiap orang
telah mengetahui bahwa air yang turun dari langit itu sebenarnya berasal
dari bumi.3) Secara alami, hujan memunyai derajat keasaman
pH sekitar 5,6. pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di
atmosfer. Apabila hujan dengan pH kurang dari 5,6, apalagi jika sampai
di bawah 5,1 maka akan berdampak negatif dan menyebabkan berbagai
kerusakan, di antaranya sebagai berikut.
Dapat mematikan berbagaijenis tanaman dan binatang.
Pada ibu hamil, akan menyebabkan bayi lahir prematur dan meninggal.
Memengaruhi kualitas airpermukaan
Merusak tanaman
Air
hujan asam itu bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
seperti properti, monumen/patung, bahan logam seperti mobil atau
komponen bangunan mobil.
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
Semua efek yang ditimbulkan itu bukan
hanya memunculkan efek material, namun juga akan berdampak secara
sosial. Betapa miripnya kondisi itu dengan apa yang disebutkan dalam
berbagai nubuwat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Kiamat tidak akan terjadi sehingga
langit menurunkan hujan, tapi air hujan ini tidak bisa mendorong
dibangunnya rumah-rumah tanah liat yang kuat dan tidak menyebabkan
berhimpunnya penduduk perkampungan, namun hanya bisa mendorong
dibangunnya rumah-rumah dari bulu. 4)
Dan diriwayatkan dari Anas ra, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Tidak akan tiba hari kiamat hingga manusia dihujani dengan hujan secara merata, tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu. "'5)
Dalam hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Paceklik bukanlah berarti kalian
tidak mendapat hujan, tetapi paceklik adalah, kalian mendapat hujan,
tetapi tanah tidak bisa menumbuhkan apa-apa.6)
WaIlahu a'lam bish shawab, nampaknya
tidak ada penjelasan yang lebih tepat tentang hakikat hujan yang
disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam riwayat -
riwayat di atas melainkan hujan asam ini.
|
|
|
|
Republika, Kamis 23 April 2009, hal. 15
|
|
1. Musnad Ahmad (IIl/140, Muntakhab Kanz).
2. Jika seseorang melakukan pembakaran
pada energi fosil berupa batubara dan minyak, maka akan keluar emisi SO,
partikel, dan nitrogen oksida. SO2 dan NO. Jika gas-gas tersebut
bereaksi di udara, maka terbentuklah polutan sekunder seperti NO2, asam
nitrat, butiran asam sulfat dan garam nitrat serta garam sulfat. Polutan
yang jatuh ke bumi akan menjadi hujan asam, embun asam, dan partikel
asam.
3. Air yang turun dari langit, baik
berupa hujan maupun salju, merupakan bagian dari suatu siklus yang terus
berulang. Siklus ini mulai saat air menguap dari permukaan bumi dan
menyatu dengan udara. Udara membawa uap itu naik. Makin tinggi udara,
makin turun suhunya. Uap lantas berubah menjadi butir-butir air. Butir
air ini begitu kecil sehingga dapat melayang di udara berbentuk awan.
Jutaan butir air lalu bergabung membentuk butiran yang lebih besar.
Kalau sudah terlalu berat, butir~butir air itu jatuh ke tanah sebagai
hujan. Lalu siklus di atas berulang kembali. Jika udara terlalu dingin,
kandungan air di awan akan membeku menjadi serpihan salju atau es.
4. HR. Ahmad. Ahmad Syakir menshahihkan isnadnya.
5. Musnad Ahmad (III/140, Muntakhab Kanz).
6. HR. Muslim (7475)
Sumber : http://www.akhirzaman.info/