SELANGKAH MENUJU PENCIPTAAN MAKHLUK MANUSIA: KESOMBONGAN TEKNOLOGI MANUSIA DI AKHIR ZAMAN
Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi
(IPTEK) manusia dalam 10 tahun terakhir ternyata sebanding dengan apa
yang dicapai manusia selama 2000 tahun terakhir. Dan penemuan-penemuan
IPTEK dalam 2 tahun terakhir ini sebanding dengan yang diperoleh selama
10 tahun terakhir. Kemajuan di satu sisi membawa akibat di sisi lain,
dan akibat paling fatal dari kemajuan IPTEK yang luar biasa ini adalah
semakin terkuburnya nilai-nilai religius manusia. Kemajuan ilmu
pengetahuan ternyata menjauhkan manusia dari Tuhan, ini faktanya. Kitab
Kejadian telah menulis hal ini ketika manusia membangun bangunan
bertingkat pertama di dunia, Menara Babel. Tujuannya untuk mempersatukan
manusia melawan Tuhan, "supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi"
(Kejadian 11:4). Teknologi manusia zaman itu telah melahirkan konsep
globalisasi pertama di dunia. Dan situasi yang sama terjadi lagi di
akhir zaman ini. Apa yang terjadi dalam kitab Kejadian terulang kembali
di dalam kitab Wahyu. Lingkaran "proses pemurnian manusia" sudah bertemu
kedua ujungnya, dunia ini hampir selesai. Menara Babel di dalam kitab
Kejadian telah berubah menjadi system Babel di dalam kitab Wahyu.
Teknologi memberi dampak yang sangat besar bagi harmonisasi hubungan
manusia dengan penciptanya. Teknologi menyebabkan manusia tidak lagi
menganggap penting Tuhan, bahkan tidak memperdulikannya. Bill Gates,
milliuner penemu Microsoft, pernah berkata: "Waktu adalah segalanya dan
agama tidak mempunyai effisiensi dalam hal waktu. Banyak sekali yang
bisa saya lakukan pada hari minggu pagi, daripada harus pergi ke
gereja". Perkataan semacam itu akan semakin santer terdengar di
hari-hari terakhir ini, manusia berpikir bahwa hasil kerja otaknya bisa
mengalahkan Tuhan, bahkan menganggap dirinya Tuhan dengan mengambil alih
hak untuk menciptakan kehidupan. Teknologi Clonning (Kloning) merupakan
satu bagian kecil perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi memberi dampak
bahkan reaksi yang besar dalam kekristenan. Dalam waktu yang tidak
terlalu lama lagi manusia memprediksikan bahwa teknologi kloning ini
akan mampu menciptakan manusia-manusia unggul. Tahapan percobaan
laboratorium telah sampai pada tingkat yang sangat mengejutkan siapapun:
menciptakan mahluk hidup, manusia!
PA ITU KLONING?
Kloning adalah suatu proses di dalam
mana seorang "individu baru" diciptakan tanpa mempersatukan dua jenis
sel laki-laki dan perempuan seperti proses alami biasa. Melalui materi
nuklir sel tersebut diekstrasikan kemudian ditransferkan kepada sel
berikutnya. Melalui stimulasi elektro maka sel yang bersatu tersebut
akan menduplikatkan dirinya menjadi organisme yang utuh dan hidup, yang
merupakan copy dari yang asli. Proses ini disebut sebagai Biological
Clonne. Februari 1995, seorang biologi sel, Keith Campbell, yang bekerja
di Roslin Institute Scotland, menemukan cara mendapatkan sel-sel dewasa
untuk melakukan duplikasi genetika terhadap domba. Penemuannya tersebut
menarik perhatian dunia ketika ia mempresentasikan teorinya di Scotland
pada bulan Februari 1997. Ia memperkenalkan "Dolly", nama seekor domba
eksperimen hasil klonning-nya.
Sementara itu, para ilmuan Amerika
Serikat membuat suatu publikasi mengenai keberhasilan mereka "meng-klon"
monyet. Publisitas ini menjadi kesaksian bahwa para ilmuwan dunia telah
berupaya dan bekerja keras selama bertahun-tahun untuk melakukan
eksperimen yang revolusioner dalam rangka menciptakan duplikat makhluk
hidup melalui rekayasa genetika. Sementara itu pula, diantara para
biolog Amerika tersebar isu bahwa sekelompok kecil ahli biologi telah
berhasil dalam eksperimen mereka meng-klon manusia.
Sumber yang dapat dipercaya mengatakan
bahwa bayi hasil kloning tersebut sampai saat ini terus dimonitor dengan
ketat karena ketidak-pastian mereka memprediksi-kan akan menjadi apa
bila bayi tersebut dewasa, menjadi manusia normal, menjadi robot hidup,
atau menjadi monster yang tidak dapat dikendalikan. Hasil eksperimen
dirahasiakan dengan sangat ketat mengingat akan datangnya reaksi-reaksi
menentang dari banyak pihak dan kepentingan, terutama dari kaum religius
diseluruh dunia. Gereja sudah sejak awal memperingatkan para ilmuwan
untuk tidak mencoba menduplikasi manusia. Berbagai pandangan mengenai
hal ini dikumandangkan dari waktu ke waktu, menjadi peringatan bagi para
ilmuwan. Tetapi Kitab Suci telah menubuatkan gejala ini akan terjadi
seperti zaman Nuh.
Bagaimanapun, sepanjang yang diketahui
umum dan dipublikasikan sampai saat ini, proses kloning di Amerika
Serikat hanya dilakukan pada binatang muda yang telah dipilih secara
ketat agar para ilmuwan dapat memprediksikan menjadi binatang yang
bagaimana pada saat mereka tumbuh besar. Sementara ini mereka belum
berani meng-klon sel-sel binatang dewasa, karena mereka belum
mendapatkan cara untuk memanipulasi gen-gen pararel yang dibutuhkan
untuk menciptakan binatang kloning yang lengkap. Hanya soal waktu.
Dilain pihak, para ilmuwan Scotlandia
ternyata telah menemukan kunci untuk membuat sel-sel binatang dewasa
hidup dengan potensi maksimalnya. Pertama mereka melakukan proses
pemisahan sel-sel dari domba dewasa (6 tahun) yang hamil, dari sini
mereka mendapatkan copy dari gen yang dibutuhkan untuk menciptakan domba
yang lengkap. Teknik reprogramming menjamin kepastian bahwa gen
tersebut akan menerima "tanda-tanda" dari sel telur untuk mulai membuat
embrio.
Selanjutnya embrio tersebut direproduksi
kembali untuk membuang beberapa sifat genetika yang tidak cocok, dengan
metode rekayasa. Dikatakan tingkat keberhasilan eksperimen ini telah
mencapai seratus persen. Mereka mengambil sel tersebut kemudian
mencelupkannya ke dalam makanan kimia di dalam sebuah wadah
laboratorium, selanjutnya mereka memutar balik zat kimia makanan sampai
ukuran 1/20 dimana sel-sel tersebut memiliki kemungkinan untuk
bertumbuh. Setelah 5 hari proses ini, sel-sel tersebut menjadi tidak
bergerak. Ini merupakan saat dimana gen dalam keadaan terbuka untuk
reprogramming, saat dimulainya lingkaran kehidupan. Dengan perkataan
lain, itu adalah keadaan dimana gen mampu menerima signal dari sel telur
kemudian mulai membuat embrio.
Memanipulasi sel binatang untuk membuat
duplikat yang sangat mirip terus dilakukan sampai hari ini sejak
1970-an. Kira-kira 10 tahun lamanya para ilmuwan telah berhasil
meng-klon domba dan sapi dari embrio, meskipun bukan dari sel-sel
dewasa. Tahun 1993 seorang ahli embrio, di George Washington University
mulai mengadakan eksperimen meng-klon embrio manusia. Ia mengambil
sel-sel dari 17 embrio manusia dan mengembangkannya menjadi 32 sel
embrio yang siap ditransplasikan ke dalam tubuh wanita. Mereka
memperkirakan bahwa dalam 10 tahun eksperiman berikutnya mereka akan
berhasil meng-klon manusia dengan sempurna. Sampai sejauh mana mereka
telah melakukannya saat ini tetap menjadi tanda tanya besar bagi kita
semua. Yang pasti tanpa sadar mereka sebenarnya sedang membawa umat
manusia kepada akhir sejarahnya
BAU UANG.....
Hampir 20 tahun yang lalu, produser film
Hollywood memakai isu kloning ini dalam satu karya film dimana sel
diktator Hitler di-klon menjadi 94 orang anak laki-laki yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan Hitler. Anda bisa membayangkannya bila
science fiction itu menjadi kenyataan. Para investor juga telah mencium
bau uang dalam teknologi kloning. Mereka tidak segan-segan menginvestasi
uangnya kedalam proyek penelitian bio-teknologi kloning ini.
Diperkirakan lebih dari 1 milyar dolar investasi telah tertanam dalam
proyek ini di Amerika Serikat saja. 20 tahun yang lalu para ilmuwan
mencari kunci kehidupan melalui teknologi kloning. Dan sekarang, dengan
kemampuan meng-klon manusia, berarti tidak ada lagi batasan-batasan
moral dan spiritual. Anda masih ingat, dahulu komponen-komponen bom atom
merupakan rahasia negara-negara Barat sebagaimana juga halnya senjata
kimia dan senjata biologi. Sekarang instrumen teror tersebut sudah
berada ditangan negara-negara yang saling bermusuhan, menjadi ancaman
langsung bagi negara-negara Barat. Demikiankah akan terjadi pada
teknologi kloning ini?
"Kloning menjadikan para orang tua
berpikir tentang anak-anak mereka sebagai suatu produk. Bayangkan sebuah
dunia yang tidak memerlukan adanya perkawinan karena pikiran seperti
itu".
TANPA BATASAN
Banyak pertanyaan mengenai kloning ini,
misalnya: "Apa yang salah tentang duplikasi seorang anak laki-laki atau
perempuan bila misalnya anak mereka cacat tulang? - Apa yang salah bila
ada orangtua meng-klon dirinya sendiri karena ketidak-mungkinan
mempunyai anak?". Para rohaniawan Kristen menjawab: "Kloning menjadikan
para orang tua berpikir tentang anak-anak mereka sebagai suatu produk.
Bayangkan sebuah dunia yang tidak memerlukan adanya perkawinan karena
pikiran seperti itu". Keseluruhan ide untuk menciptakan manusia adalah
hak Tuhan, Sang Pencipta. Kalau anda bandingkan dengan Menara Babel di
paska zaman Nuh, maka masalah kloning ini merupakan masalah intervensi
spiritual yang sangat serius. Para aktivis homo-sexual melihat bahwa
kloning adalah hak yang harus diperjuangkan. Yaitu bagian dari "solo
same-sex reproduction", dan jalan untuk menghapuskan "man's problem".
Bila perjuangan mereka berhasil maka seorang laki-laki akan menjadi
pencipta keturunannya sendiri. Laki-laki berhomo-sexual dengan laki-laki
dan mempunyai anak sebagai hasil kloning. Memang aneh bin ajaib, tetapi
teknologi sudah mengarah kesana, menciptakan kehidupan tanpa
memperdulikan batasan moral dan agama.
Hitler pernah mengimpikan untuk
menciptakan "master race". Ia dan para ilmuwannya percaya bahwa "the
Aryan" (ras Aria) merupakan ras yang superior. Adalah obsesinya untuk
melenyapkan ras-ras inferior dari atas muka bumi ini. Dan 6 juta orang
Yahudi menjadi korban "proyek"-nya. Hari ini kita melihat berbagai
"proyek" pengembangan manusia super mulai dari yang sederhana seperti
tubuh tahan penyakit, sampai kepada tingkat kecerdasan yang
ditingkatkan, dan berbagai restrukturisasi genetika yang patut kita
cermati
NEPHILIM DAN REPHAIM
Kitab Kejadian 6:1-8 merupakan fenomena
unik dari manipulasi genetika yang salah dihadapan Tuhan. Dikatakan
bahwa "anak-anak Tuhan" melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka (ayat 2). Sons
of God, anak-anak Tuhan itu dipercaya sebagai "fallen spirit". Mereka
mengawini perempuan manusia dan melahirkan ras manusia baru: monsters!
yang dikatakan sebagai "raksasa" (ayat 4). Kata "anak-anak Tuhan" dalam
bahasa Ibrani adalah NEPHILIM yang artinya the fallen ones (yang jatuh),
yaitu malaikat-malaikat yang jatuh ke bumi karena mengikuti Iblis
Lucifer setelah pemberontakannya melawan Tuhan di sorga. Kitab Yudas 6
berkata: "Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada
batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman
mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai
penghakiman pada hari besar". Dari ayat tersebut terungkap bahwa
malaikat-malaikat tersebut meninggalkan sorga dan datang untuk
mendominasi bumi dan mulai berhubungan dengan manusia perempuan. Dari
sini dosa sexual memunculkan ras manusia baru yang diluar kehendak
Tuhan. Karena sebab ini Tuhan harus membinasakan manusia sekaligus
dengan semua keturunan Nephilim, yaitu para Rephaim, dengan air bah,
kecuali Nuh dan keluarganya.
Tetapi Nephilim sendiri tidak habis oleh
air bah. Nephilin adalah roh (fallen spirit) yang tidak terpengaruh
oleh adanya banjir besar tersebut. Ia tetap mencari perempuan-perempuan
manusia untuk having sexual relations dan sekali lagi berusaha
melahirkan keturunannya (ras misterius), segera setelah Tuhan
menghabisinya dengan air bah. Keturunan mereka itulah yang pada masanya
mendirikan Menara Babel di tanah Sinear (Kejadian 11).
Kitab Perjanjian Lama memuat
referensi-referensi tentang ras misterius tersebut, yang disebut
REPHAIM. Mereka digambarkan sebagai orang-orang /masyarakat terkutuk,
orang-orang dunia orang mati (Yesaya 14:9-11). Yesaya 26 menceritakan
tentang nyanyian puji-pujian karena kelepasan dan penghakiman yang
diberikan Tuhan selama berlangsungnya Kerajaan 1000 Tahun. Tetapi di
dalam ayat 14-nya kita mendapatkan informasi mengenai Rephaim (ditulis
sebagai "the death", orang-orang mati), bahwa disaat itu (saat Israel
"dimerdekakan") mereka sudah tidak hidup lagi, mereka juga tidak akan
dibangkitkan lagi, dan segala ingatan tentang mereka ditiadakan.
Ketika manusia-manusia raksasa (Rephaim)
itu hidup dalam masa Perjanjian Lama, mereka hidup ditempat yang
sekarang disebut Yordania dan Syria. Kejadian 14:5 mengatakan keberadaan
mereka ketika Abraham datang ke Tanah Perjanjian. Kelompok Rephaim yang
lain hidup di tanah Moab, namanya ANAKIM atau EMIM (Ulangan2:10-11).
Dan sebagian lagi hidup di tanah Kanaan sebagai orang ENAK (Bilangan
13:33). Raksasa-raksasa Perjanjian Lama ini merupakan penyangkalan atas
penciptaan kehidupan oleh Tuhan. Mereka digambarkan sangat menyimpang,
jahat, dan dikutuk Tuhan. Tuhan berkenan atas genetika yang murni,
ciptaan-Nya yang sempurna, bukan manipulasi genetika oleh Iblis dan
manusia. Tetapi Iblis dan pengikutnya, khususnya di hari-hari terakhir
ini, berusaha untuk membelokkan yang sempurna itu ke dalam lingkaran
dosa. Dan teknologi kloning merupakan sarana-Nya untuk menciptakan
kekacauan ras di bumi. Ini merupakan bagian dari pekerjaan nabi-nabi
palsu dari gerakan New Age. Yeshua Hamasiah sudah memperingatkan kita
akan semua ini akan terjadi menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali.
Dan bila kita lihat keadaan zaman ini, kita seharusnya tahu bahwa kita
sudah memasuki zaman akhir, hari-hari terakhir. Babel akan dirobohkan
untuk kedua kalinya dan untuk selamanya. Gerakan New Age mengatakan
bahwa teknologi kloning ini merupakan lanjutan dari proses evolusi
manusia menuju kesempurnaannya. Dan Tuhan, Sang Pencipta, tidak mendapat
tempat lagi dalam pemikiran mereka. Bagi mereka, mendorong manusia
kepada level hidup yang lebih tinggi melalui genetic improvement adalah
becomes a perfection of nature. Mereka lupa bahwa manusia adalah ciptaan
Tuhan yang di-design dengan sangat cermat: "Maka Tuhan menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka (Kejadian 1:27). Iblis
tahu penghukumannya sudah dekat, ia meningkatkan program perusaknya ke
dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi kloning, Iblis "berpesan"
bahwa seseorang mampu mengimprovisasi dirinya sendiri dengan menggunakan
serangkaian teknik dan eksperimen biologi untuk menjadi makhluk yang
lebih sempurna tanpa campur tangan Tuhan.
MENCIPTAKAN MONSTER
Kloning merupakan manipulasi sel-sel
dari seekor binatang yang dengan demikian sel itu mampu tumbuh sebagai
duplikat yang persis sama. Kalau kloning ini berhasil dilakukan pada
manusia, maka hasilnya adalah manusia-manusia yang persis sama dengan
aslinya, manusia foto-copy. Sama fisik dan wajahnya, sama sifat dan
karakternya, sama tingkat intelegensi-nya, sama hobby-nya, dan
seterusnya. Mengambil nukleus dari sel dewasa, yang memiliki banyak
kromosom melalui teknik kloning, adalah mungkin untuk membentuk Zygote
(sel-sel yang terbentuk dari penyatuan reproduksi sel laki-laki dan
perempuan), yang akan berkembang menjadi replika individu yang
nukleus-nya diambil.
Jadi seorang ibu dapat memproduksi anak
yang beridentitas sama dengan dirinya, tetapi lebih muda, kembar (atau
beridentitas kembaran ayahnya). Atau memproduksi isteri yang lain untuk
suaminya, tergantung dari dimana nukleus yang akan menjadi Zygote
diambil. Teknik kloning membuat yang tadinya tidak mungkin menjadi
mungkin, termasuk untuk membentuk suatu keluarga dari carbon-copy dalam
jumlah yang tidak terbatas. Ribuan Einstain atau ribuan Hitler akan
tercipta dengan mudah. Suatu negara dapat menproduksi ilmuwan-ilmuwan
brilian, atau tentara kelas satu, atau segerombolan monster, semudah
mengupas kacang dari kulitnya. Anda bisa membayangkan apa jadinya bila
misalnya tentara elit terbaik Amerika di-klon satu batalion, hasilnya
adalah satu pasukan yang sangat tinggi kwalitasnya. Bayangkan juga bila
penjahat terjahat Amerika di-klon, hasilnya adalah sekelompok penjahat
terjahat di dunia. Dan bagaimana kalau seorang nabi palsu yang di-klon,
hasilnya adalah duplikatisasi setan bertubuh manusia.
Apakah Antikris akan menerapkan
teknologi kloning manusia untuk dijadikan tentara dunianya? Kemungkinan
ini kecil kalau hambatan periode waktu yang cukup lama untuk membesarkan
bayi-bayi kloning menjadi manusia dewasa tidak dapat diatasi.
Pemecahannya adalah menyiapkan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan
biologi manusia, seperti apa yang sudah dilakukan terhadap buah-buahan,
dan tanaman pangan. Teknologi ini di dalam botani dikenal sebagai
teknologi pencangkokkan. Bagaimana kemungkinannya bila pencangkokkan
tersebut diterapkan atas manusia-manusia hasil klon? (teknologi cangkok
manusia?).
Kemungkinan
lain tentara dunia dibawah Antikris diperkirakan akan memakai teknologi
"Brain Wash" untuk menjamin penundukan mereka yang total kepada
Antikris. Teknologi "cuci otak" ini sudah digunakan manusia sejak tahun
60-an, terutama dikalangan spionase.
Tetapi hari-hari ini teknologi kloning
telah mengambil posisi sebagai pencipta kehidupan, dan hambatan mengenai
waktu pertumbuhan dipastikan akan teratasi dengan mudah. Dengan teknik
"cangkok" pohon mangga anda hanya perlu kurang dari seper-sepuluh dari
usia berbuahnya. Bila teknik ini dipakai bersama teknik kloning manusia,
maka hanya diperlukan waktu pertumbuhan 3 tahun untuk menjadikan
manusia itu berusia 30 tahun. Eksperimen-eksperimen laboratortium untuk
hal tersebut telah menunjukkan hasil yang "menakjubkan" dunia biologi
khususnya. Para ilmuan dari Rand Corporation pernah meng-estimasikan
keberhasilan untuk meng-klon manusia paling lama adalah tahun 2005, dan
bisa lebih cepat daripada itu. Di tahun 2007 ini keberhasilannya masih
tersembunyi dan dirahasiakan.
Saat ini, jutaan manusia berharap-harap
dari kemajuan teknologi kloning ini. Bahkan mereka bersedia untuk
di-klon. Mereka percaya bahwa itu akan besar artinya bagi mereka dalam
melawan immoralitas manusia. Kalau anda bukan orang Kristen, mungkin
saja anda juga akan "welcome" pada kesempatan untuk memproduksi duplikat
anda, atau mungkin triplikat, atau bahkan segerombolan copy anda.
Apakah semua itu mungkin? - Ya, mungkin saja bagi orang-orang yang tidak
takut Elohim. Misalnya seorang anak mati karena penyakit menular.
Apakah tidak mungkin para orang tua berharap kepada kesempatan untuk
memproduksi anak lain yang sama dan serupa dengan yang telah mati? -
Anda dapat melihat bagaimana genetic engineering berubah menjadi "berkat
yang diingini" atas mereka yang berusaha dengan kemampuan sendiri dan
tidak berharap kepada Tuhan. Dapat saja terlihat baik, tetapi tidak
benar! Mungkin saja tujuannya baik, tetapi berangkat dari pengingkaran
terhadap hukum Tuhan.
Kloning membuka jalan kepada penciptaan
manusia melalui perangkat komputer. DNA Testing Machine akan menganalisa
dengan tepat sel-sel yang sempurna dan cocok dengan
karakteristik-karakteristik tertentu untuk memproduksi produk akhir
sesuai dengan keinginan.
Dalam kloning, tubuh sel dapat diambil
dari bagian mana saja tubuh laki-laki atau perempuan. Sel tersebut
kemudian dijadikan "master copy cell". Dengan meng-klon individu, maka
akan sangat mudah bagi komputer untuk mengontrol individu tersebut
bahkan mampu membaca pikiran dan kehendaknya sebelum ia melakukan
sesuatu action. Dan komputer akan mampu memprogram ulang segala
aktivitas dan pikirannya. Suatu sarana yang sangat ampuh ditangan
seorang Antikris yang akan berkuasa kelak. Antikris diberikan izin untuk
menganiaya gereja Tuhan yang tinggal dan yang tertinggal (tidak
rapture) pada masa aniaya besar (Wahyu 12). Saat itu semua manusia akan
mengikut Antikris dan menyembahnya. Kuasa mujizat yang dilakukan Iblis
atas Antikris menyebabkan "seluruh dunia heran dan mengikut "binatang"
itu. Dan mereka menyembah naga itu karena ia memberikan kekuasaan kepada
binatang itu" (Wahyu 13:3-4).
Keberhasilan manusia meng-klon binatang
adalah satu langkah terakhir menuju "penciptaan manusia". Kalau
eksperimen mereka berhasil, maka akan semakin banyak orang membuang
Kitab Sucinya, "kemurtadan bertambah-tambah", tanda akan segera
berakhirnya zaman.
Begitu banyak pertanyaan muncul mengenai
teknologi "penciptaan" manusia oleh manusia ini. Tetapi tentunya God is
always in control, sebagaimana Menara Babel diruntuhkan, Babel
pengetahuanpun akan sampai pada batas yang telah ditentukan-Nya, dimana
kemajuan ilmu pengetahuan pada akhirnya menjadi "bumerang" yang
menghancurkan peradaban manusia sendiri.
Kitab Suci sudah menubuatkan perang
teknologi tinggi di Harmageddon, dimana senjata-senjata nuklir, kimia
dan biologi super canggih dipergunakan untuk tujuan pemusnahan massal,
Zakaria 14:12 mengatakan: "daging mereka akan menjadi busuk sementara
mereka masih berdiri (akibat langsung dari radiasi
nuklir/biologi/kimia), mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya
(akibat senjata kimia), dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut
mereka". Tetapi sekali lagi: God is in control, kita tidak perlu terlalu
takut atau khawatir memikirkannya, tetapi berjaga-jaga dan waspadai
perkembangan teknologi kloning ini dengan tidak terpancing dalam
perdebatan dan pertentangan. Firman-Nya: "...Hindari pertentangan yang
berasal dari apa yang disebut pengetahuan (manusia)" (1 Timotius 6:20).
Semua ini adalah tanda kesombongan
manusia untuk mengambil posisi sebagai pencipta kehidupan. Banyak orang
yakin bahwa keberhasilan para ilmuwan meng-klon binatang adalah satu
langkah terakhir menuju "penciptaan manusia". Manusia bagaimana yang
mampu diproduksi oleh manusia? Ciptaan bagaimana yang bisa dihasilkan
oleh ciptaan yang mengambil peran sebagai pencipta? Itu masalah besar.
Tetapi yang jelas ini akan sangat
berdampak kepada kepercayaan manusia kepada Tuhan. Kalau eksperimen
mereka berhasil, maka akan semakin banyak orang membuang Kitab Sucinya,
"kemurtadan bertambah-tambah", tanda akan segera berakhirnya zaman.
"Sebelum hari itu harus datang dahulu murtad..." (2 Tesalonika 2:3),
"diwaktu-waktu kemudian ada orang yang akan murtad lalu mengikuti
roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan" (1 Timotius 4:1).
PABRIK ORGAN
Baru-baru ini beberapa kelompok Ilmuwan
Amerika Serikat lainnya mempublikasikan secara luas "presentasi" ilmiah
mengenai keberhasilan mereka meng-klon beberapa ekor anak babi yang
sangat sehat dan sangat mirip dengan aslinya. Pada kesempatan itu mereka
juga menyinggung tentang suatu saat dimana mereka sudah mampu meng-klon
manusia bukan untuk menciptakan duplikat manusia tetapi semata-mata
untuk "pabrik" organ tubuh. Anda bisa membayangkannya?
Caranya dengan meniadakan atau
memisahkan sebagian gen tertentu yang sudah di-klon. Pemisahan tersebut
akan menciptakan manusia setengah hidup. Artinya, manusia yang tumbuh
dewasa (dengan tingkat pertumbuhan yang dipercepat oleh mesin), namun
tidak memiliki kehidupan. Secara phisik dia hidup, tetapi tidak memiliki
fungsi-fungsi tertentu di otaknya, tidak memiliki kesadaran. Mereka
hidup oleh mesin-mesin pemelihara yang terus menyalurkan zat-zat kimia
untuk pertumbuhannya, Tanpa emosi, tanpa makan, tanpa bicara, tanpa
berpikir, tanpa jalan, tanpa aktivitas apapun, dan tanpa kesadaran diri.
Setelah "cukup umur" mereka akan dibantai untuk diambil organ-organ
tubuhnya guna ditransplasikan kepada manusia yang membutuhkannya.
Kedengarannya mengerikan, tetapi menurut
mereka ini adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia yang
rusak organ tubuhnya tanpa harus memakai organ tubuh binatang seperti
selama ini dilakukan. Manusia tidak perlu mencangkokkan jantung atau
ginjal monyet atau babi yang tingkat keberhasilannya diragukan. Dengan
pabrik organ tubuh tersebut akan semakin banyak orang diselamatkan, kata
mereka. Seorang biologis pemenang hadiah Nobel, George Wald dari
Massachusetts Institute of Technology, USA mengomentari riset genetika
ini sebagai: "the most dangerous experiments in the history of science".
Satu hal yang tidak dapat disangkal
adalah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, bio-teknologi
khususnya, sudah hampir mencapai titik tertingginya, yaitu menciptakan
makhluk hidup. Manusia sudah bertindak sebagai tuhan-tuhan dengan ilmu
pengetahuan sebagai alatnya. Manusia saat ini bukan hanya sanggup
membunuh makhluk hidup sebagaimana terjadi dalam praktek aborsi
misalnya, tetapi juga sanggup mencipta makhluk hidup. Dalam
kejahatannya, manusia sudah bertindak sebagai tuhan-tuhan bagi
kepentingan egoisme diri atau kelompoknya sendiri.
"Engkau tadinya merasa aman dalam
kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan
pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata
dalam hatimu: "Tiada yang lain disampingku!" (Yesaya 47:10).
Mereka menjadi hakim yang menentukan
kapan manusia lain mati dan kapan manusia lain hidup. Bagaimanapun
gigihnya gereja menentang, "Menara Babel" akhir zaman ini tetap akan
digenapi sesuai nubuatan Kitab Suci, sampai saatnya dimana Tuhan
membalikkan pengetahuan menjadi kebodohan yang membunuh diri sendiri.
"Akulah yang meniadakan tanda-tanda
peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang
membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan
pengetahuan mereka menjadi kebodohan" (Yesaya 44:25). (Red)
Melalui teknologi kloning, manusia mau mengambil hak Tuhan untuk mencipta kehidupan. Apa kata Kitab Suci?
Kejadian 1:27
"Maka Tuhan menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka".
Matius: 19:4
"Jawab Yeshua: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?"
"HAVE YE NOT READ?!"
Sumber:
http://www.cherubimsonline.com/