Apa dan Bagaimana GLOBAL WARMING itu?
" Panas banget ya hari ini!! " Seringkah
Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di
sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri?
Anda tidak salah, data data yang ada
memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang
mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di
sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan
fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali
belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga
curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa
semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita
tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada
kehancuran!! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan
ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu GLOBAL WARMING
(PeMaNaSan GLobaL).
Apakah PEMANASAN GLOBAL itu?
Secara singkat Pemanasan Global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah:
Mengapa suhu permukaan bumi bisa
meningkat? Penyebab Pemanasan Global Penelitian yang telah dilakukan
para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata
makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca
yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan
dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan
International Panel on Climate Change (IPCC).
Setiap beberapa tahun sekali, ribuan
ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC
mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang
berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan
dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat
persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama
yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca
bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan
manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gasgas rumah kaca
tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern,
peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.
Apa itu Gas Rumah Kaca?
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-
macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga
suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah "gas rumah
kaca". Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di
atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan
panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat,
dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik
karena memiliki panas matahari yang cukup.
Planet kita pada dasarnya membutuhkan
gas-gas tersebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan
gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena
tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai
perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak
memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar pemanasan global
saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4) yang dihasilkan
agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan
ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan
untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang
seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah
keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang
tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Setiap gas rumah kaca memiliki efek
pemanasan global yang berbeda-beda. Beberapa gas menghasilkan efek
pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metan
menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan
menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas
lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek
pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC
telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai
penyebab rusaknya lapisan ozon.
GLOBAL WARMING !! ANCAMAN TERBESAR PLANET BUMI KITA !!
Bagaimana mungkin ???
Bagaimana mungkin pemanasan global bisa mengancam kehidupan di planet bumi?? Simaklah fakta-fakta singkat berikut ini:
♥ Fakta 1: Mencairnya es di kutub utara dan selatan
Pemanasan Global berdampak langsung pada
terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di
Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton!! Dan volume es
di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4
tahun sebelumnya!! Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari
model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa
prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh
es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es
tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang
mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Para ilmuwan
mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam
model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model
prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA
membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan:
HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012 !
Baru-baru ini sebuah fenomena alam
kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret
2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali
luas kota Surabaya) di Antartika runtuh. Menurut peneliti, bongkahan es
berbentuk lempengan yang sangat besar itu mengambang permanen di sekitar
1.609 kilometer selatan Amerika Selatan, barat daya Semenanjung
Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500
tahun lalu.
"Ini akibat pemanasan global," ujar
ketua peneliti NSIDC Ted Scambos. Menurutnya, lempengan es yang disebut
Wilkins Ice Shelf itu sangat jarang runtuh. Sekarang, setelah adanya
perpecahan itu, bongkahan es yang tersisa tinggal 12.950 kilometer
persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan dan
menghubungkan dua pulau. "Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini bisa
turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa
tahun mendatang," ujar Scambos.
"Beberapa kejadian akhir-akhir ini
merupakan titik yang memicu dalam perubahan sistem," ujar Sarah Das,
peneliti dari Institut Kelautan Wood Hole. Perubahan di Antartika sangat
kompleks dan lebih terisolasi dari seluruh bagian dunia. Antartika di
Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau
berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin
daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh,
bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur
rata-ratanya minus 49° Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90°
Celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua
yang mengandung hampir 90% es di seluruh dunia itu mendapat perhatian
serius peneliti.
♥ Fakta 2: Meningkatnya level permukaan laut
Mencairnya es di kutub utara dan kutub
selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para
ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan
laut akan naik sampai dengan 7 meter!! Cukup untuk menenggelamkan
seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.
♥ Fakta 3: Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
NASA
menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya
perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa
dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi
kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan
bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Tanpa
diperkuat oleh pernyataan NASA di atas pun Anda sudah dapat melihat
efeknya pada lingkungan di sekitar kita. Anda tentu menyadari betapa
panasnya suhu di sekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat melihat
betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau
yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang
seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan.
Anda juga dapat mencermati kasus-kasus
badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah terntentu di
Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda
badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via
laut maupun udara. Bila fenomena dalam negeri masih belum cukup bagi
Anda, Anda dapat juga mencermati berita-berita internasional mengenai
bencana alam. Badai topan di Jepang dan Amerika Serikat terus memecahkan
rekor kecepatan angin, skala, dan kekuatan badai dari tahun ke tahun,
curah hujan dan badai salju di China juga terus memecahkan rekor baru
dari tahun ke tahun. Anda dapat mencermati informasi-informasi ini
melalui media massa maupun internet. Tidak ada satu benua pun di dunia
ini yang luput dari perubahan iklim yang ekstrim ini.
♥ Fakta 4: Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang
panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007
adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang
panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah
memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48° CeLcius.
(Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang
terkenal panas 'hanya' berkisar di antara 30°-37° Celcius).
Suhu di St. George disusul oleh Las
Vegas dan Nevada yang mencapai 47° Celcius, serta beberapa kota lain di
Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40° Celcius. Daerah Death
Valley di California malah sempat mencatat suhu 53° Celcius! Serangan
gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara
bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I. Serangan tahun itu
memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan
ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang
hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak.
Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan
juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan
tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak
dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban
jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat
atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar
mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara- negara Eropa
lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan
kegagalan panen merata di daerah Eropa.
Mungkin kita tidak mengalami
gelombang-gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa
dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang Anda
rasakan sehari-harinya. Anda dapat juga merasakan betapa panasnya suhu
di sekitar Anda. Cobalah perhatikan seberapa sering Anda mendengar
ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: "Panas banget ya
hari ini!" Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari
pagi hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya
suhu belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun
orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang. Orang-orang
yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di
siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat
menceritakan dengan lebih jelas betapa panasnya sinar matahariyang
menyengat punggung mereka.
♥ Fakta 5: Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia
mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut
menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang
terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik
yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005
saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak
kurang dari 8.000 meter kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari
bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya
temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut
merupakan buktibukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan
dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.
MENCAIRNYA METHANE HYDRATES = KIAMAT ??!?
Satu
lagi berita buruk, pemanasan global juga membawa satu potensi bencana
besar bagi planet kita, yaitu mencairnya methane hydrates: metana beku
yang tersimpan dalam bentuk es. Jumlahnya cukup mencengangkan: 3.000
kali dari metana yang saat ini ada di atmosfer.
Planet bumi menyimpan metana beku dalam
jumlah yang sangat besar; disebut dengan methane hydrates atau methane
clathrates. Methane hydrates banyak ditemukan di kutub utara dan kutub
selatan, dimana suhu permukaan air kurang dari 00 Celcius, atau dasar
laut pada kedalaman lebih dari 300 meter, dimana temperatur air ada di
kisaran 20 Celcius. Methane hydrates juga ditemukan di danau-danau yang
dalam, seperti danau Baikal di Siberia.
Metana adalah gas dengan emisi rumah
kaca 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berarti gas ini
kontributor yang sangat buruk bagi pemanasan global yang sedang
berlangsung. Berita buruknya adalah pemanasan global membuat suhu es di
kutub utara dan kutub selatan menjadi semakin panas, sehingga metana
beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua kutub tersebut juga ikut
terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuwan memperkirakan bahwa Antartika
menyimpan kurang lebih 400 miliar ton metana beku, dan gas ini
dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan semakin
banyaknya bagian-bagian es di antartika yang runtuh. Anda bisa
membayangkan betapa mengerikannya keadaan ini: Bila Antartika kehilangan
seluruh lapisan esnya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan
terlepas ke atmosfer! Ini belum termasuk metana beku yang tersimpan di
dasar laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu lautan
akibat pemanasan global. Sekali terpicu, siklus ini akan menghasilkan
pemanasan global yang sangat parah sehingga mungkin dapat disetarakan
dengan kiamat!
Apakah ini fantasi yang dibuat buat oleh
aktifis lingkungan dan ilmuwan- ilmuwan paranoid? Sayangnya tidak.
Bukti-bukti geologi yang kuat menyatakan sedikitnya sudah dua kali
planet kita mengalami kejadian ini. Para ahli geologi menemukan bahwa
malapetaka besar ini pernah terjadi kurang lebih 55 juta tahun lalu yang
disebut oleh para ilmuwan sebagai Paleocene-Eocene Thermal Maximum
(PETM). Saat itu semburan metana naik ke permukaan sehingga
mengakibatkan pemanasan planet dengan sangat cepat dan menyebabkan
kematian massal, kemudian mengganggu keadaan iklim bumi hingga 100.000
tahun kemudian. Selain PETM, malapetaka besar ini juga pernah terjadi
250 juta tahun lalu, pada akhir dari periode Permian, dimana semburan
metana menyapu bersih hampir seluruh kehidupan di planet bumi. Lebih
dari 94% spesies laut yang sekarang kita jumpai sebagai fosil mengalami
kepunahan mendadak karena turunnya level oksigen. Lebih dari 500.000
tahun kemudian, beberapa spesies yang tersisa berjuang untuk bertahan di
lingkungan yang tidak bersahabat tersebut. Lalu bagaimana dengan
keadaan kita sekarang? Dengan deposit metana beku yang luar biasa
banyak, dengan makin besarnya wilayah es abadi di kutub yang mencair,
dengan makin panasnya suhu lautan, dan dengan ditemukannya beberapa
titik dimana metana beku mulai menyembur ke permukaan bumi. Maka kita
sangat patut untuk khawatir! Sudah saatnya bagi kita untuk turut andil
dalam usaha menghentikan pemanasan global yang terus terjadi. Sudah
dibuktikan bahwa kita manusialah penyebab/kontributor utama pemanasan
global yang dialami planet kita. Marilah kita segera bertindak! Jangan
sampai kita mengulangi sejarah geologi yang kelam yang pernah dialami
planet ini!
SOLUSI GLOBAL WARMING !!
Setelah
rentetan fakta-fakta menyeramkan yang telah dibahas sebelumnya, kini
kita sampai pada pertanyaan yang terpenting: Adakah solusi dari semua
permasalahan ini? KABAR BAIK UNTUK KITA SEMUA: ADA SOLUSI UNTUK
MENGHENTIKAN GLOBAL WARMING, dan saat ini KITA MASIH PUNYA KESEMPATAN
UNTUK MELAKUKANNYA. Yang kita butuhkan hanyalah KEMAUAN YANG KUAT UNTUK
BERUBAH!
Pada dasarnya, yang harus kita lakukan
adalah mengurangi semaksimal mungkin segala aktifitas yang menghasilkan
emisi gas rumah kaca. Ada lima hal utama yang dapat Anda lakukan untuk
menyelamatkan planet bumi:
(1) Berhenti atau kurangilah makan daging!
Dalam laporannya yang berjudul
Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (dirilis
November 2006), PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang
terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, yang mana lebih
besar daripada efek pemanasanglobal yang dihasilkan oleh seluruh alat
transportasi dunia digabungkan! PBB juga menambahkan bahwa emisi yang
dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, padahal selain
sebagai kontributor CO2 yang hebat, industri peternakan juga merupakan
salah satu sumber utama pencemaran tanah dan sumber-sumber air bersih.
Sebuah laporan dari Earth Institute menegaskan bahwa diet berbasis
tanaman hanya membutuhkan 25% energi yang dibutuhkan oleh diet berbasis
daging. Penelitian yang dilakukan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin
dari Universitas Chicago juga memberikan kesimpulan yang sama:
mengganti pola makan daging dengan pola makan vegetarian 50% lebih
efektif untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil
SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang
Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya! Seorang
vegetarian yang mengendarai SUV Hummer masih lebih bersahabat dengan
lingkungan daripada seorang pemakan daging yang mengendarai sepeda!
(2) Batasilah emisi karbon dioksida!
Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber
energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga
matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa harus
menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2),
gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk menghemat listrik
dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan
bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya.
Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakan lampu hemat
energi, dan gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif.
(3) Tanamlah lebih banyak pohon!
Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer
dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan
melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan
mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi
mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman
akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2. Peneliti dari Louisiana
Tech University menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat
menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari
mengendarai sebuah mobil selama setahun. Sebuah studi yang dilakukan
oleh layanan perhutanan di Amerika Serikatjuga menunjukkan bahwa
penanaman 95.000 pohon yang dilakukan di dua kota kecil di Chicago
memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan
dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari US$ 38 juta
dalam 30 tahun ke depan.
(4) Daur ulang (Recycle) dan gunakan ulang (Reuse)
Kalkulasi yang dilakukan di California
menunjukkan bahwa apabila proses daur ulang dapat diterapkan hingga di
level negara bagian California, maka energi yang dihemat cukup untuk
memberikan suplai energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton
polusi air, menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah
kaca hingga setara dengan 3,8 juta mobil!
(5) Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon
Penelitian yang dilakukan Universitas
Chicago menunjukkan bahwa beralih dari mobil konvensional ke mobil
hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat 1 ton emisi per tahun.
Mengonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang
cukup signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University
pada tahun 2003 menemukan bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh
1.494 mil sebelum dikonsumsi, bandingkan dengan makanan lokal yang hanya
menempuh 56 mil. Bayangkan betapa banyak emisi 1.438 mil tersebut.
Gunakan sepeda sebanyak yang Anda bisa sebagai metode transportasi.
Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olah raga yang
menyehatkan. "Saya berusaha untuk menggunakan sepeda untuk pergi ke
tempat kerja sesering yang saya bisa untuk menghemat energi." — Margot
Wallstrom, Wakil Presiden dari Komisi Uni Eropa.
Berubahlah!
Satu hal lain yang sangat penting
disamping lima hal yang dapat Anda lakukan di atas adalah keinginan dan
motivasi Anda sendiri untuk berubah. Saran-saran di atas tidak akan
berarti jika hanya menjadi bahan bacaan tanpa tindakan yang nyata. Kita
harus benar-benar mulai mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Anda tidak perlu mengambil langkah ekstrim untuk langsung berubah hanya
dalam semalam bila hal tersebut terlalu berat bagi Anda. Lakukanlah
secara bertahap tetapi konsisten dengan komitmen Anda
Jadilah contoh nyata bagi lingkungan dan
orang-orang di sekitar Anda. Contoh dan praktek yang Anda berikan
sangat penting untuk menginspirasi banyak orang lainnya untuk berubah
pula. Berikanlah informasi kepada orang-orang disekitar Anda sehingga
mereka dapat mengerti mengenai konsekuensi dari pola hidup mereka. Dan
berilah mereka dorongan untuk mencoba pola hidup mulia yang akan
menyelamatkan planet kita tercinta ini.
VEGETARIAN 80% MENGATASI GLOBAL WARMING !
Sumbangsih
TERBAIK yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi krisis iklim
dunia adalah dengan beralih ke pola makan sehat VEGETARIAN ^^
Sebagaimana yang telah disampaikan
sebelumnya, pada November 2006 PBB telah merilis laporan mengejutkan
yang berhasil membuka mata dunia bahwa ternyata 18% dari emisi gas rumah
kaca datang dari aktifitas pemeliharaan ayam, sapi, babi, dan
hewan-hewan ternak lainnya. Di sisi lain, mobil, sepeda motor, truk-truk
besar, pesawat terbang, dan semua sarana transportasi lainnya yang bisa
Anda sebutkan hanya menyumbang 13% emisi gas rumah kaca. Bayangkanlah
kenyataan ini:
Ternyata penghasil utama emisi gas
berbahaya yang mengancam kehidupan planet kita saat ini bukanlah mobil,
sepeda motor, ataupun truk dan bis dengan polusinya yang menjengkelkan
Anda. Tetapi emisi berbahaya itu datang dari sesuatu yang nampak
sederhana, tidak berdaya, dan nampak lezat di meja makan Anda. Yaitu
daging!
Mungkin bagi Anda hal ini sangat
berlebihan. Tetapi ketahuilah bahwa laporan ini bukan dirilis oleh
sekelompok ilmuwan paranoid yang tidak kompeten, ataupun peneliti dari
tingkat universitas lokal. Laporan ini dirilis langsung oleh PBB melalui
FAO (Food and Agriculture Organization— Organisasi Pangan dan
Pertanian). Tentu agak sulit membayangkan bagaimana mungkin seekor anak
ayam yang terlahir dari telurnya yang begitu rapuh, yang terlihat begitu
kecil dibandingkan luasnya planet ini, bisa memberikan pengaruh yang
begitu besar pada perubahan iklim. Jawabannya adalah pada jumlah mereka
mereka yang luar biasa banyak. Amerika Serikat saja menjagal tidak
kurang dari 10 miliar hewan darat setiap tahunnya! (tidak termasuk ikan
dan hewan laut lainnya). Bayangkan berapa banyak jumlahnya bila
digabungkan dengan seluruh dunia.
Untuk membantu Anda membayangkan
bagaimana sektor peternakan bisa menghasilkan emisi yang begitu besar,
simaklah beberapa poin berikut ini:
♦1 Pemeliharaan hewan ternak memerlukan
energi listrik untuk lampu-lampu dan peralatan pendukung peternakan,
mulai dari penghangat ruangan, mesin pemotong, dll. Salah satu
inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin-mesin pendingin untuk
penyimpanan daging. Baik yang ada di peternakan maupun yang ada di
titik-titik perhentian (distributor, pengecer, rumah makan, pasar, dll)
sebelum daging tersebut tiba di rumah/ piring makan Anda. Anda tentu
tahu bahwa mesin-mesin pendingin adalah peralatan elektronik yang sangat
boros listrik/energi.
♦2 Transportasi yang digunakan, baik
untuk mengangkut ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukung
peternakan lainnya (obat-obatan dll) menghasilkan emisi karbon yang
signifikan.
♦3 Peternakan menyedot begitu banyak
sumber daya pendukung lainnya, mulai dari pakan ternak hingga
obat-obatan dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan. Mungkin sepintas
terlihat seperti pendukung pertumbuhan ekonomi. Tapi dapatkah Anda
membayangkan berapa banyak lagi emisi yang dihasilkan tiap industri
pendukung tersebut? Perekonomian yang maju tidak ada lagi artinya kalau
planet kita hancur! Masih banyak sektor- sektor industri ramah
lingkungan yang bisa dikembangkan di dunia ini. Jadi mengapa harus
mengembangkan sektor yang membahayakan kehidupan kita semua?
♦4
Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan
peternakan, begitu banyak hutan hujan yang dikorbankan. Hal ini masih
diperparah lagi dengan banyaknya hutan yang juga dirusak untuk menanam
pakan ternak tersebut (gandum, rumput, dll). Padahal akan jauh lebih
efisien bila tanaman tersebut diberikan langsung kepada manusia.
Peternakan sapi saja telah menyedot makanan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kalori 8,7 miliar orang! Lebih dari jumlah populasi manusia di
dunia. KELAPARAN DUNIA TIDAK AKAN TERJADI JIKA SEMUA ORANG
BERVEGETARIAN.Sebuah penelitian menyebutkan bahwa seorang vegetarian
menyelamatkan hingga setengah hektar pepohonan setiap tahunnya! Hutan
hujan tropis mengalami penggundulan besar-besaran untuk menyediakan
lahan peternakan. Lima puluh lima kaki persegi hutan tropis dihancurkan
hanya untuk menghasilkan satu ons burger! Perusakan hutan sama dengan
memperparah efek pemanasan global karena CO2 yang tersimpan dalam
tanaman akan terlepaskan ke atmosfer bersamaan dengan matinya tanaman
tersebut.
♦5 Hewan-hewan ternak seperti sapi
adalah polutan metana yang signifikan.Sapi secara alamiah akan
melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan
(kita mengenalinya sebagai bersendawa— glegekan kata orang jawa). Metana
adalah gas dengan emisi rumah kaca yang 23 kali lebih buruk dari CO2.
Dan miliaran hewan-hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya
melakukan proses ini yang pada akhirnya menjadi polutan gas rumah kaca
yang signifikan. Tidak kurang dari 100 milliar ton metana dihasilkan
sektor peternakan setiap tahunnya!
♦6 Limbah berupa kotoran ternak
mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang notabene 300 kali lebih
berbahaya dibandingkan CO2. Pertanyaannya adalah: Memangnya seberapa
banyak kotoran ternak yang ada? Di Amerika Serikat saja, hewan ternak
menghasilkan tidak kurang dari 39,5 ton kotoran per detik! Bayangkan
berapa banyak jumlah tersebut di seluruh dunia! Jumlah yang luar biasa
besar itu membuat sebagian besar kotoran tidak dapat di proses lebih
lanjut menjadi pupuk atau hal-hal berguna lainnya, akhirnya yang
dilakukan oleh pelaku industri peternakan modern adalah membuangnya ke
sungai atau ke tempat-tempat lain yang akhirnya meracuni tanah dan
sumber-sumber air. Kontribusi gas NO dari sektor peternakan sangatlah
signifikan!
Lakukanlah sesuatu! JADILAH VEGETARIAN!
Inilah hal yang TERBAIK yang bisa Anda lakukan bila Anda ingin
menyumbangkan sesuatu bagi usaha dunia mengerem pemanasan global,
disamping dari segala penghematan listrik dan energi yang Anda lakukan.
Penelitian Universitas Chicago telah menunjukkan bahwa seorang
vegetarian dapat mengurangi emisi karbon hingga 1,5 ton setiap tahunnya!
Jumlah ini bahkan lebih banyak dari mengganti mobil Anda dengan Toyota
Prius yang hanya menghemat 1 ton emisi karbon setiap tahunnya. Beberapa
media massa luar negeri bahkan menyebut "Vegetarian is the new Prius!"
Berubah menjadi vegetarian tidak membutuhkan biaya apa-apa, bahkan
menghemat anggaran belanja Anda.
Bandingkan dengan membeli mobil ramah
lingkungan yang harganya sangat mahal dan hanya bisa dijangkau oleh
orang-orang berduit. Janganlah berpikir bahwa Anda sendirian tidak akan
dapat membuat perbedaan karena masih banyak orang di luar sana yang
masih melakukannya. Jadilah contoh bagi mereka. Informasi dan contoh
nyata dari satu orang dapat menginspirasi ratusan bahkan ribuan orang
lainnya. Ini bukanlah candaan ataupun pujian yang dibuat-buat: Tetapi
Andalah calon calon penyelamat dunia ini dengan pilihan dan tindakan
Anda yang akan menginspirasi orang orang lainnya. Seribu orang yang
beralih ke pola makan vegetarian sama dengan pengurangan 1.500 ton emisi
karbon per tahun. Bila 10% saja dari penduduk Indonesia bervegetarian,
kita telah mengurangi sedikitnya 30 juta ton emisi karbon per tahun!
Suatu angka penghematan yang sangat fantastis! Alasan bervegetarian saat
ini bukan lagi hanya karena Anda sok baik/ peduli pada nasib hewan.
Bukan hanya karena Anda sok suci/spiritual. Bukan juga hanya karena Anda
peduli pada kesehatan Anda, tetapi lebih dari itu: Anda ingin hidup
lebih lama di planet ini dan Anda ingin mewariskan masa depan yang layak
bagi Anak cucu Anda kelak! Entah apa yang akan dipikirkan oleh anak
cucu kita ketika mereka tahu bahwa masa suram yang mereka jalani di masa
depan adalah buah dari ketidakpedulian orang tua mereka. Berubahlah!
apalah artinya mengganti sepotong empal dengan sepotong tahu, bila hal
ini berhubungan langsung dengan keselamatan Anda, dan juga masa depan
anak cucu Anda. Sesederhana itu untuk menyelamatkan dunia: Lepaskanlah
daging dari piring makan Anda! Mulai sekarang, ketika Anda merasa cuaca
sangat panas, atau ketika Anda melihat berita bencana alam yang
mengerikan di TV atau di koran pagi ini, renungkanlah kembali apa yang
baru saja Anda makan tadi malam.
BE A VEGETARIAN NOW, GO GREEN, SAVE OUR WORLD !! ^^
JADILAH VEGETARIAN, BERTINDAKLAH HIJAU,
SELAMATKAN BUMI KITA !!