Sosok yang sederhana ini menceritakan sejarah masuknya Islam di tanah Jawa, Syekh Quro atau yang bernama asli Syekh Hasanudin yang datang dari Champa (Kamboja) dan mendirikan pesantren pada tahun 1418 M pada saat kunjungan yang ke dua di pulau Jawa.
Pada kunjungan yang kedua inilah Syekh Quro mendarat di pelabuhan Bunut, Desa Bunut Karawang dan mendirikan mushola dan pessantren (yang sekarang menjadi masjid Agung Karawang).
Menurut cerita masjid kebanggaan warga Karawang ini memiliki misteri yang tersimpan konon barang siapa yag bertawasul dan itikaf di masjid ini akan terkabul segala hajat yang di minta.
Konon para pejabat dan calon bupati melakukan hal yang sama di masjid ini, mereka bermunajat di masjid ini. Ketika saya menanyakan hal tersebut kepada Imam Masjid Agung, dengan bijak beliau berkata bahwa sesungguhnya bukan karena masjid Agung tetapi semua rumah Allah (masjid) adalah tempat yan terbaik dalam memohon doa dan bersimpuh memohon ridho-Nya.
Pak KH Fatah juga menceritakan bahwa sebelum masjid Agung dipugar seperti sekrang ini pada jeruji jendela kayu semuanya berjumlah 17, yang melambangkan jumlah rakaat shalat dalam satu hari. Konon jumlah 17 ini juga melambangkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.
Sumber : http://wisata.kompasiana.com/