Sejarah Cianjur |
Home
»
Foto Sejarah Cianjur
,
Jejak Sejarah
,
Tempat Ziarah
,
Wisata Budaya
,
Wisata Minat Khusus
,
Wisata Rekreasi
,
Wisata Sejarah
»
Leuwi Batok dan Asal-usul Cianjur
Leuwi Batok dan Asal-usul Cianjur
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
12:08 AM
with
No comments
{[['']]}
Salah
satu tapak sejarah berdirinya Cianjur tidak dapat terpisahkan dari nama
sebuah kampung yang bernama Leuwi Batok. Leuwi Batok sendiri adalah
nama sebuah lubuk yang berada pada aliran sungai Cikundul. Desa Majalaya
(sekarang Desa Cijagang. setelah adanya pemekaran), Kecamatan
Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Lubuk itu, namanya
Leuwi Batok. karena bentuknya cekung seperti tempurung (batok).
Karena
terdapat sebuah leuwi yang namanya Leuwi Batok. maka tempat pemukiman
penduduk yang berada di dekat Leuwi Batok. bantaran sungai Cikundul itu.
dikenal dengan nama kampung Leuwi Batok. Sekarang ini, keberadaan Leuwi
Batok sudah tidak cekung seperti tempurung lagi, karena leuwi tersebut
sudah mulai dangkal tertimbun bebatuan dan pasir yang dibawa arus air
sungai Cikundul.
Begjtu
juga keberadaan Kampung Leuwi Batok yang banyak dihuni penduduk,
agaknya tidak ada yang istimewa, biasa-biasa saja seperti keberadaan
kampung-kampung pada umumnya. Kampung Leuwi Batok yang disebut juga
Kampung Cijagang, secara kasat mata nyaris tidak ada keistimewaannya. Di
sana yang ada hanya sebuah tempat pemandian yang airnya bersumber dari
mata air yang memancar dari tebing bantaran sungai Cikundul.
Nama
Leuwi Batok atau Kampung Leuwi Batok. bagi sebagian orang yang tidak
pernah membaca sejarah Cianjur, tidak akan pernah tahu bahwa Kampung
Leuwi Batok, merupakan cikal bakal berdirinya Nagri Cikundul atau Nagri
Cianjur. Dan di tempat itulah pertamakali didirikannya Kantor
Kedaleman/Pemerintahan Cianjur.
Air Keramat Cijagang (Cikahuripan) patilasan tempa siram dalem cikundul
Sejarah
mencatat, kantor dalem (bupati) pertama Cianjur, didirikan dengan
Dalem-nya Raden Aria Wiratanudatar. Di tempat inilah, kantor Dalem
Cianjur pertama berada dan pancuran air atau jamban ini merupakan jamban
yang digunakan bupati yang kemudian dikenal dengan nama "Air
Cikahuripan". Sekarang oleh warga masyarakat dikenal sebagai air keramat
Cikahuripan.
Awal mulanya berdiri Nagri Cikundul atau Nagri Cianjur,
Syahdan rombongan Raden Aria Wiratanu dari Sagalahe-rang beserta 30
umpi (kepala keluarga) yang menyertainya pergi menuju tatar pakulonan
untuk mendirikan sebuah nagri dan menyebarluaskan agama Islam. Setelah
berlama-lama melewati beberapa tempat dengan menyusuri pegunungan
perbukitan dan sungai Cikundul, akhirnya mereka tiba di sebuah tempat
dekat Leuwi Batok sungai Cikundul. Di situ eyang Cikundul. Berniat
mengadakan sholat berjama’ah namun dikarenakan tidak ada air bersih
kemudian beliau menotokan jari telunjuknya di gawir pinggir jembatan
leuwi batok, dengan izin allah kemudian airnnya memancar, dan di pakai
buat wudhu dan minum, dan disitu sering dipake siraman eyang cikundul.
Dan Sampai sekarang oleh masyarakat tempat nya dinamai air keramat
Cikundul(cikahuripan/ atau jg sekarang di sebut air keramat Cijagang)
karena asal muasal air tsb dari sundulan telunjuk raden jayasana. Dan
Asal muasal cijagang yaitu konon ketika sungai cikundul banjir (ca’ah
dengdeng) beliau menyebrangkan (ref sunda=meuntaskeun/peuntas) para umpi
rahayat cikundul dengan merenggangkan (ref sunda=ngajegangkeun) kedua
kakinya melewati sungai yang lebar -/+ 150m dan mendirikan pendopo di
pertiga’an tanjakan joglo balong arah ke legok jengkol(majalaya kidul).
Dan patilasannya sekarang masih ada sedikit bekas bangunannya namun
hampir punah.
semakin
lama kampung itu semakin berkembang dan menjadi padat penduduknya, yang
kemudian diberi nama Kampung Cikundul. Kemudian berkembang menjadi
Pusat Pe-merintahan sebuah Nagri Kedaleman yang mandiri sebagi
satu-satunya Nagri di kawasan tatar Sunda yang saat itu dan tidak pernah
berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram, Kesultanan Banten,
Kesultanan Cirebon. Kesultanan Sumedang atau Nagri Batawi yang
diperintah oleh Kompenl Belanda.
Kemudian
Pada tahun 1691 Dalem Cukundul istirahat dari pemerintahan dan tampuk
pemerintahan di serahkan kepada putra sulung beliau yaitu Dalem Anom
(Aria Natamanggala)/ R.A. Wira Tanu II (1691-1707) Kemudian beliau
(Dalem Cikundul 1) ber riadoh di puncak pasir gajah cikundul sampai
wapat dan dimakamkan disana. Yang sekarang banyak di kunjungi para
pejiarah
Tetapi
sekarang sayangnya, Leuwi Batok sebagai cikal bakal berdirinya Cianjur,
nyaris terlupakan. Karena di sekitar tempat itu. tidak ada tanda-tanda,
bahwa tempat itu memiliki sejarah. Akibat tidak ada tanda-tanda
akibatnya banyak orang yang tidak tahu kalau tempat itu memiliki sejarah
tentang ada dari ketiadaannya Cianjur.
Untuk
dapat dengan mudah mengetahui atau mengenang-nya. Sehingga kalangan
generasi muda mengenal atau tahu sejarah daerah asalnya, alangkah
indahnya jika di Kampung Leuwi Batok didirikan sebuah tugu atau
prasasti.Kemudian pada tugu atau prasasti itu. dibuatkan relief yang
menceritakan atau menggambarkan bagaimana awalnya perjalanan, sehingga
berdirinya Nagri Cianjur di Kampung Leuwi Batok sebagai cikal
kedaleman/pemerintahan, yang sekarang menjadi Cianjur yang usianya pada
tanggal 12 Juli 2010 kemarin ULTAH yang ke - 333 tahun,
Dalem
Cukundul istirahat dari pemerintahan pada tahun 1691 dan beliau ber
riadoh di puncak pasir gajah cikundul sampai wapat dan dimakamkan
disana. Yang sekarang banyak di kunjung para pejiarah.
Tempat Siram Dalem Cikundul
Jembatan Leuwi Batok lokasi air keramat patilasan Cikundul