Penenggelaman Bumi, Hujan Batu, Pengubahan Rupa, dan Banyaknya Gempa.
Abdur Rahman Al-Wasithi
Dari: 100 Hadits Tentang Nubuat Akhir Zaman
Az-Zahra Mediatama
Hal. 87-95

Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
 bersabda: "Akan terjadi (di akhir zaman) penenggelaman bumi, hujan 
batu, dan pengubahan rupa. Ada seseorang dari umat Islam (sahabat) yang 
bertanya, "Kapankah hal itu akan terjadi? Maka beliau menjawab, "Apabila
 musik dan biduanita telah merajalela dan khamer telah dianggap halal.
1) 
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah dari 
Abdullah, dengan redaksi: "Menjelang terjadinya Kiamat akan terjadi 
pengubahan rupa, penenggelaman bumi, dan hujan batu."2).  Hadits ini dikuatkan oleh riwayat A'isyah yang dikeluarkan oleh Tirmidzi.
Dalam hadits lain disebutkan:
"Pasti akan terjadi pada umatku, 
orang-orang yang menganggap halal perzinaan, sutra, khamer, dan musik. 
Dan sungguh, akan ada orang-orang yang mendatangi para pembesar, mereka 
pergi kepada para pembesar itu sore hari dengan membawa binatang ternak 
mereka, kedatangan kepada mereka itu untuk suatu keperluan, lantas para 
pembesar itu berkata: 'Kembalilah kalian kepada kami besok pagi.' 
Lantas, Allah menimpakan adzab kepada mereka pada malam harinya, 
menghinakan para pembesar itu, serta mengubah sebagian lain menjadi kera
 dan babi hingga Hari Kiamat. 3)
Para ilmuan yang menggeluti ilmu 
astronomi banyak yang memprediksikan berbagai kemungkinan yang terkait 
dengan hujan meteor atau bintang berekor. Jauh sebelum ditemukannya 
teropong sederhana oleh Galeleo, para ilmuan terus mengamati akan 
fenomena alam yang ada di atas ketinggian langit. Konon, raja Namrudz 
sendiri termasuk salah satu raja yang dikenal memiliki ilmu yang tinggi 
tentang astronomi. Setidaknya, fakta sejarah kehancuran kaum Shodom dan 
Ghomorah menjadi saksi akan kebenaran fenomena hujan batu ini. Yang 
jelas, diskusi tentang kemungkinan terjadinya benturan keras (deep 
impact) yang bisa menghancurkan kehidupan di bumi memang bukan cerita 
isapan jempol belaka. Laporan majalah new scientist, menyebutkan bahwa 
mungkin pada 21 Juni 2008 mendatang bumi akan mengalami tabrakan keras 
dari sebuah planet minor atau asteroid yang berdiameter 800 meter. 
Asteroid dengan seri 2006 HZ51 ini ditemukan pada April lalu. Menurut 
prediksi, bahwa kemungkinan terjadinya benturan antara asteroid 2006 
HZ51 ini dengan bumi adalah 1/6.000.000, tapi, seirjng dengan kalkulasi 
lebih lanjut angka ini kemungkinan masih perlu dikoreksi. 

 
Hujan Meteor
Isu lain yang muncul berkenaan dengan 
kemungkinan-kemungkinan terjadinya hujan meteor adalah sebagaimana yang 
dimuat di Tempo interaktif, London: Sebuah asteroid raksasa sedang 
menuju Bumi dan dapat menabrak Bumi tahun 2014. Para astronom Amerika 
Serikat telah memperingatkan hal tersebut pada monitor ruang angkasa 
Inggris. Asteroid itu, yang dikenal sebagai 2003-QQ47, pertama kali 
diketahui lokasinya pada 24 Agustus lalu.
Isyarat Qur'aniah dan Nubuwat Rasulullah tentang hujan meteor, penenggelaman dan perubahan bentuk (mutasi genetika)
Dalam Al-Qur' an, ternyata kita 
menemukan beberapa ayat yang mengisyaratkan adanya hujan meteor/hujan 
batu atau hal yang semakna, Di dalam surat Ath-Thuur misalnya, Allah 
berfirman:
"Jika mereka melihat sebagian dari 
langit gugur, mereka akan mengatakan: "itu adalah  awan yang 
bertindih-tindih". (QS Ath-Thuur [52]:44)
Juga di dalam surat Ad-Dukhan Allah berfirman:
"(ingatlah) hari (ketika) Kami 
menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah 
pemberi balasan." (QS Ad-Dukhan [44]:16)
Pada ayat pertama (surat Ath-Thuur) 
Al-Qur' an mengisyaratkan adanya sebuah kejadian berupa jatuhnya 
benda-benda langit dalam bentuk potongan-potongan. Jatuhnya 
potongan-potongan benda langit ke bumi itulah yang akhirnya menimbulkan 
awan yang bertumpuk-tumpuk. Dalam hal ini, orang-orang kafir tidak mampu
 membedakan antara awan yang bertumpuk-tumpuk (sahabum markum) dengan 
asap (dukhan). Apa yang dilihat oleh orang kafir itu sendiri boleh jadi 
merupakan kepulan asap yang terbentuk akibat jatuhnya potongan 
benda-benda langit (batu meteor) setelah membentur bumi. Boleh jadi 
karena benturan keras (Al-Batsyah Al-Kubra) yang menghantam bumi itulah 
maka akan terjadi efek domino di permukaan bumi.
Di dalam surat Al-Mulk juga disebutkan adanya isyarat hujan meteor dan penenggelaman bumi, Allah berfirman:
"Apakah kamu merasa aman 
terhadapAllah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan 
menjungkir-balikkan bumi bersama kamu sehingga dengan tiba-tiba bumi itu
 bergoncang?, atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang 
(berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. 
Maka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) 
peringatan-Ku? dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah 
mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, alangkah hebatnya kemurkaan-Ku". 
(QS Al-Mulk [67]:16-18)
Secara tegas pula Allah menjelaskan 
bahwa Dia akan menimpakan kepingan-kepingan material dari langit kepada 
manusia, atau membenamkan mereka di perut bumi. Allah berfirman:
"Maka, apakah mereka tidak melihat 
langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? jika Kami 
menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan 
kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu 
benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Rabb) bagi setiap hamba yang 
kembali (kepada-Nya)". (QS Saba' [34]:9)
Adapun dalam sunnah nabi, 
riwayat-riwayat di muka yang telah kita sebutkan' menjadi hujjah akan 
kemungkinan terjadi hujan meteor.
Riwayat tentang adanya batu meteor / 
bintang berekor ini juga diperkuat oleh hadits Ibnu Abbas yang 
mengaitkan peristiwa itu dengan munculnya asap dukhan yang menyelimuti 
seluruh permukaan bumi. Asap inilah yang akan membawa efek kehancuran 
seluruh dunia karena terhalangnya sinar matahari untuk menembus bumi.
Hal itu sebagaimana yang diriwayatkan 
oleh Ibnu Jarir dan Abdullah bin Abu Malikah, ia berkata: "Pada suatu 
pagi saya pergi kepada Ibnu Abbas." Maka ia berkata: "Malam tadi aku 
tidak dapat tidur sampai pagi." Aku bertanya: 'Apa sebabnya." Beliau 
menjawab: "Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor sudah 
terbit, maka saya cemas akan kedatangan asap (dukhan) yang sudah 
mengetuk pintu, sehingga saya tidak dapat tidur sampai pagi. "4)
Pada riwayat di atas Ibnu Abbas secara 
meyakinkan telah menjelaskan hubungan yang erat antara peristiwa hujan 
meteor yang akan disusul dengan terjadinya asap dukhan. Bila seluruh 
isyarat qur'aniyah dan nabawiyah di atas kita kombinasikan, maka akan 
kita temukan hubungan yang erat sebuah fenomena akhir zaman berupa 
kegoncangan bumi (gempa dahsyat), hujan meteor (badai 
batu/kepingankepingan material yang jatuh dari langit), asap dukhan yang
 menyelimuti bumi, dan perubahan wajah (mutasi genetika), dengan beragam
 kemaksiatan dan kekufuran yang diperbuat oleh manusia (perzinaan, musik
 dan minuman keras).
Hipotesa sementara dari skenario yang 
mungkin akan terjadi di akhir zaman tentang hujan meteor yang akan 
mengimbas pada terjadinya pemanasan global secara ekstrim adalah sebagai
 berikut:
1. Ketika manusia berada pada puncak 
kekufuran mereka kepada Allah, maka Allah akan menghukum manusia dengan 
hujan-hujan batu sebagai yang pemah Allah turunkan kepada kaum nabi 
Luth.  Sebagaimana yang telah masyhur dalam sejarah bahwa kaum nabi Luth
 terkenal dengan dosa besar mereka berupa kejahatan seksual (gay/lesbi),
 musik, minuman keras, juga dosa-dosa lainnya, disamping kekufuran 
mereka kepada risalah yang dibawa oleh nabi Luth as. Kekufuran dan 
kemaksiatan inilah yang akhirnya diganjar oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
 dengan lemparan hujan batu yang menghancurkan seluruh penduduk Shodom 
tanpa ada yang tersisa.
2. Hal yang serupa akan terjadi di akhir
 zaman nanti adalah pengulangan sejarah nabi Luth as. Di saat zina, 
musik dan minuman keras telah menjadi lambang perabadan manusia modern, 
para biduwanita (artis) telah menjadi nabi baru yang lebih ditaati 
manusia daripada para ulamanya, maka Allah akan menghukum manusia dengan
 apa yang pernah Allah timpakan kepada kaum terdahulu. 
3. Jika yang Allah timpakan kepada kaum 
Luth as adalah hujan batu dengan ukuran yang sekedar membinasakan 
satu-persatu dari mereka yang ingkar, maka tidak demikian halnya yang 
akan terjadi di akhir zaman. Mungkin saja batu-batu meteor 
(kepingan-kepingan material dari langit) yang akan dijatuhkan Allah 
kepada manusia adalah seukuran yang bisa menghancurkan penduduk sebuah 
negeri.  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri menggambarkan hal itu dengan ungkapan 'riddatun syadidah', hantaman/benturan (meteor) yang sangat keras.5)
4. Hantaman keras berupa jatuhnya 
batu-batu meteor itu yang akan menimbulkan ledakan yang hebat di bumi, 
sehingga menimbulkan kebakaran ekstrim pada lokasi yang berdekatan 
dengan jatuhnya meteor tersebut.
5. Hantaman meteor itu akan menimbulkan 
gempa bumi yang dahsyat, yang karenanya terjadilah kehancuran massal. 
Gambaran yang segera kita tangkap adalah kerusakan pada gedung-gedung, 
jembatan, jalan layang, tower, pabrik dan industri yang ambruk seketika.
 Akibatnya teknologi transportasi dan komunikasi macet.  Peristiwa itu 
tentu saja akan menimbulkan kekacauan baru; terjadinya migrasi secara 
massal orang-orang di wilayah industri menuju wilayah-wilayah 
perkampungan/pegunungan akan mengakibatkan penyakit sosial baru dan 
krisis pangan yang hebat.
6. Hantaman keras itujuga akan 
menimbulkan cekungan yang dalam dan lebar di permukaan bumi, sehingga 
tanah bekas cekungan tersebut menjadi debu-debu yang berterbangan, 
(dukhan). Hal itu sebagaimana yang pernah terjadi ribuan tahun yang 
silam, saat batu-batu meteor itu menghantam wilayah Arizona hingga 
menimbulkan cekungan sedalam 174 meter dengan lebar kawah 1.250 meter 
dan panjang 3.200 meter.
7. Karena batu-batu meteor itu memunyai 
massa yang sangat berat juga kecepatan hantaman yang sangat tinggi 
(hingga 30 KM/detik), maka efek hantaman itu (setelah menimbulkan 
cekungan yang berefek pada munculnya debu-debu yang berterbangan), maka 
efek selanjutnya adalah munculnya gelombang panas bumi (suhu udara naik)
 setinggi ratusan kaki dan mengelilingi bola bumi dengan kecepatan 800 
km 1 jam. Hallni terjadi bila asteroid itu jatuh di darat.
8. Selanjutnya efek berupa gelombang 
panas ini menimbulkan angin yang kencang. Efek angin kencang dan 
mengandung panas ini akan membuat kulit manusia melepuh seperti 
terbakar, tanaman dan tumbuhan termasuk binatang ternak akan mati. Saat 
itu akan mengalami kelaparan hebat akibat hancurnya seluruh kebutuhan 
pangan manusia. Masa-masa itu memiliki hubungan erat dengan fase 
keluamya Dajjal yang akan didahului dengan 3 tahun kekeringan ekstrim.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
 bersabda: "Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu 
tiga tahun yang sangat sulit, dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa
 oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada 
tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan 
kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah 
memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 
dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam 
tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan 
kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan
 setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, 
maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang 
berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat 
bertanya, "Dengan apa manusia akan hidup pada sa at itu ?" Beliau 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, ''Tahlil, takbir dan tahmid akan
 sama artinya bagi mereka dengan makanan. 6)
9. Akibat ledakan yang ditimbulkan oleh 
hantaman keras itu, muncullah debu atau asap/kabut panas (dukhan) yang 
menutupi seluruh bumi.  Akibatnya sinar matahari tertutup asap sehingga 
bumi menjadi gelap gulita selama beberapa waktu. Udara menjadi panas, 
bakteri dan virus berkembang pesat. Manusia mengalami perubahan bentuk 
akibat efek-efek tadi, terjadilah mutasi genetika. Inilah barangkali 
isyarat dari nubuwat beliau tentang adanya perubahan bentuk manusia di 
akhir zaman.  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Pasti 
akan terjadi pada umatku, orang-orang yang menganggap halal perzinaan, 
sutra, khamr, dan musik. Dan sungguh, akan ada orang-orang yang 
mendatangi para pembesar, mereka pergi kepada para pembesar itu sore 
hari dengan membawa binatang ternak mereka, kedatangan kepada mereka itu
 untuk suatu keperluan, lantas para pembesar itu berkata: 'Kembalilah 
kalian kepada kami besok pagi.' Lantas, Allah menimpakan adzab kepada 
mereka pada malam harinya, menghinakan para pembesar itu, serta mengubah
 sebagian lain menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.7).
Hujan meteor, sebuah kepastian yang tinggal menunggu waktu!
Berdasar pada ayat-ayat Al-Qur'an dan nubuwat-nubuwat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
 tentang adanya hujan meteor, maka kontroversial seputar 
kemungkinan-kemungkinan terjadinya hantaman batu meteor yang didasarkan 
pada penelitan para ilmuan dan pakar astronomi menjadi tidak terlalu 
urgen. Diterima atau ditolaknya hasil riset dan penelitan mereka tidak 
akan mengubah kesimpulan bahwa kelak peristiwa hantaman asteroid itu 
akan terjadi. Entah kapan waktunya, boleh jadi lebih cepat dari apa yang
 dibayangkan oleh manusia. Dengan demikian, hujan meteor dan turunnya 
kepingan-kepingan material dari langit dengan efek asap global merupakan
 sebuah kepastian yang tinggal menunggu waktu.
1. HR. Tirmidzi (2212) Al-Fitan dari 
hadits 'Imran bin Hushain, Ibnu Majah (4060) Al-Fitan dari Sahl bin 
Sa'd, dan Thabrani dalam Mu'jamul-Ausath. Hadits ini shahih.
2. HR. Ibnu Majah (4059) dalam AI-Fitan.
3. HR. Bukhari secara mu'allaq
4. Ibn Katsir berkata: "Sanad perkataan ini adalah shahih kepada Ibn 'Abbas, lihat Tafsir Ibn Katsir.
5. Ungkapan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
 di atas adalah saat beliau menggambarkan kedahsyatan perang Al-Malhamah
 Al-Kubra. Kalimat riddatun syadidah diterjemahkan dalam banyak versi 
dengan arti yang berbeda-beda. Ada yang menerjemahkan dengan 'perasaan 
yang kuat: Sebagian mengartikan sebagai 'kemurtadan yang banyak: Dalam 
terjemahan kitab at-Tadzkirah al-Qurthubi diartikan sebagai 'Benturan 
yang Keras: Semuanya benar; bahwa dalam perang tersebut akan banyak 
orang-orang yang lemah iman menjadi murtad, bahwa dalam perang tersebut 
akan terjadi benturan keras berupa hantaman meteor. Wallahu a'lam bish shawab.
6. Lihat pembahasan paragrap nomor 38 
dari potongan hadits Abu Umamah Al-Bahili dalam buku beliau yang 
berjudul: Qishshah Al-Masih Ad-Dajjal.
7. HR. Bukhari secara mu'allaq