Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/15/pidato-presiden-soekarno/
Pidato Presiden Soekarno
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
6:13 PM
with
No comments
Pidato Presiden Soekarno pada Rapat Raksasa di lapangan Merdeka untuk
menyambut masuknya Irian Barat ke dalam wilayah kekuasaan RI, 1 Mei 1963
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/15/pidato-presiden-soekarno/
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/15/pidato-presiden-soekarno/
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
Pidato Pertama Bung Karno Pasca G30S
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
5:38 PM
with
No comments
Pidato Pertama Bung Karno Pasca G30S
DISIARKAN RRI pada tanggal 3 Oktober 1965 pukul 1.33 dinihari dan dimuat di harian Berita Yudha tanggal 4 October.
Dalam pidato pertama kepada publik ini,
Bung Karno menyatakan bahwa dirinya dalam keadaan selamat dan tetap
memegang pucuk pimpinan negara.
Tanggal 2 Oktober Bung Karno mengumpulkan
semua pemimpin Angkatan Bersenjata dan Waperdam II Dr. Leimena. Bung
Karno telah menetapkan Mayor Jenderal Pranoto Reksosamudro sebagai
pengganti Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani. Sementara Mayor
Jendera Suharto diberi tugas memulihkan keamanan dan ketertiban pasca
G30S.
Pidato pertama Bung Karno pasca G30S ini diperoleh dari Cornell University.
Brothers, repeating my order as Supreme
Commander of the Armed Forces/Great Leader of the Revolution which was
announced on October 1, 1965, and to eliminate all uncertainty among the
people, herewith I once again declare that I am safe and well and
continue to hold the top leadership of the state and the top
[leadership] of the government and the Indonesian Revolution.
Today, October 2, 1965, I summoned all
Commanders of the Armed Forces, together with Second Deputy Prime
Minister, Dr. Leimena, and other important official quickly settling the
problem of the so September 30 Affair. To be able to settle this
problem I have ordered the prompt creation of a calm and orderly
atmosphere and for this purpose it is necessary to prevent any
possibility of armed conflict.
In the present stage of the determined
struggle of the Indonesian people, I command the entire population
continuously to increase vigilance and preparedness in the framework of
intensifying the implementation of Dwikora.
I appeal to all the Indonesian people to
continue to remain calm and to all ministers and other officials
continuously to carry out their respective duties as before.
At present the leadership of the Army is
directly in my hands, and to discharge the day-to-day tasks within the
Army, I have appointed temporarily Major General Pranoto Reksosamudro,
Third Assistant to the Minister/Commander of the Army.
To carry out the restoration of security
and order in connection with the September 30th Affair, I have appointed
Major General Suharto, Commander of KOSTRAD, in accordance with the
policy I have already outlined. Brothers, let us persist in nurturing
the spirit of national unity and harmony. Let us steadfastly kindle the
anti-Nekolim spirit. God be with us all.
Salam Revolusi
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2010/09/26/pidato-pertama-bung-karno-pasca-g30s/
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
Pidato Ganyang Malaysia
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
5:24 PM
with
No comments
Pidato Ganyang Malaysia
SAUDARA-SAUDARA, kita mengatakan bahwa
Malaysia adalah proyek neo-kolonialis. Aku berkata, Malaysia adalah
suatu proyek neokolonialis, dan aku berkata, Malaysia adalah juga suatu
proyek imperialis.
Neo-kolonialis karena Inggris
mengkonsolir, menjajah Malaysia itu, atau lebih tegasnya Malaya,
Singapore, Brunei, Serawak, Sabah dengan cara-cara baru, dengan cara
neo—neo itu artinya baru—bukan dengan cara terang-terangan seperti dulu
Belanda disini mengatakan bahwa Hindia adalah Hindia-Nederland,
mengatakan bahwa semua pemerintahan disini, di Indonesia ini, adalah di
dalam tangan negeri Belanda.
Tidak, Inggris mengatakan bahwa Malaya,
Singapore, Sabah, Brunei ini, oo, untuk mereka sendiri. Pemerintahannya
dalam bentuk baru. Tetapi pada hakikatnya masih Inggris yang memegang
tampuk pemerintahannya, oleh karena itu dinamakan neo-kolonialisme baru,
bukan kolonialisme biasa.
Terus terang saja, Saudara-saudara, di
kalangan utusan daripada Dasawarsa A-A ini masih ada lho, masih ada yang
mengatakan: Wah, Malaysia adalah satu negara yang sovereign. Sovereign
artinya berdaulat penuh. Saya berkata kepada mereka: Bukan Bung, bukan
negara sovereign, tetapi adalah suatu neo colonialist project, satu
koloni, tetapi koloni macam baru, macam neo. Oleh karena itu janganlah
berkata bahwa Malaysia itu adalah satu sovereign state, tetapi adalah
satu negara neo colonialist project.
Dan kita menentang ini, oleh karena kita
mengetahui bahwa baik kolonialisme maupun imperialisme adalah anak
daripada kapitalisme, kapitalisme yang kita tentang. Tidak bolehnya
sesuatu manusia mengeksploitir kepada manusia yang lain, atau tidak
bolehnya suatu bangsa mengeksploitir kepada bangsa yang lain.
Salam Revolusi
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
Pidato BK: 3 Okt 65 Jam 01.30
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
5:02 PM
with
No comments
AMANAT P.J.M. PRESIDEN/ PANGLIMA TERTINGGI ABRI PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BUNG KARNO
JANG DIUTJAPKAN MELALUI RRI PADA TGL.3 OKTOBER 1965 DJAM 01.30.
Saudara-Saudara sekalian.
Mengulangi perintah saja sebagai
Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Pemimpin Besar Revolusi
jang telah diumumkan pada tanggal 1 Oktober ’65, dan untuk
menghilangkan semua keragu-raguan dalam kalangan rakjat, maka dengan ini
saja sekali lagi menyatakan bahwa saja berada dalam keadaan sehat
wal’afiat dan tetap memegang tampuk pimpinan Negara dan tampuk pimpinan
Pemerintahan dan Revolusi Indonesia.
Pada hari ini tanggal 2 Oktober ’65 saja
telah memanggil semua Panglima Angkatan Bersendjata bersama wakil
Perdana Menteri kedua Dr. Leimena dan para pejabat penting lainnya
dengan maksud untuk segera menyelesaikan persoalan apa yang disebut
peristiwa 30 September. Untuk dapat menyelesaikan persoalan ini saja
telah perintahkan supaja segera ditjiptakan satu suasana yang tenang dan
tertib, dan untuk itu perlu dihindarkan segala kemungkinan bentrokan
dengan sendjata.
Dalam tingkatan perdjoangan Bangsa
lndonesia sekarang ini, saja perintahkan kepada seluruh rakyat untuk
tetap mempertinggi kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan Dwikora. Kepada seluruh Rakjat lndonesia saja
serukan untuk tinggal tetap tenang dan kepada semua menteri dan petugas-
petugas negara lainnja untuk tetap mendjalankan tugasnya masing-masing
seperti sediakala.
Pimpinan Angkatan Darat pada dewasa ini
berada langsung dalam tangan saja dan untuk menyelesaikan tugas
sehari-hari dalam Angkatan Darat sementara saja tundjuk Maj. Djen.
Pranoto Reksosamodra, Ass keIII Men/ PANGAD. Untuk melaksanakan
pemulihan keamanan dan ketertiban jang bersangkutan dengan peristiwa 30
September tersebut telah saja tundjuk Maj.Djen. Suharto, Panglima Kostrad sesuai dengan kebidjaksanaan jang telah saja gariskan.
Saudara-saudara sekalian.
Marilah kita tetap membina semangat persatuan dan kesatuan Bangsa; marilah kita tetap menggelorakan semangat anti nekolim.
Tuhan bersama dengan kita semua
Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006
Ket: Foto tambahan dari penulis
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
Penutupan Kongres Nasional PKI Ke 6
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
5:04 PM
with
No comments
Yo Sana, Yo Kadang malah yen mati Aku Sing Kelangan
Saudara-saudara sekalian,
Merdeka !
(sambutan gemuruh ” Merdeka ! “, tepuk tangan lama).
Saudara-saudara sekalian,
Saudara-saudara sekalian,
Merdeka !
(sambutan gemuruh ” Merdeka ! “, tepuk tangan lama).
Saudara-saudara sekalian,
Pada permulaan bulan Juli yang lalu, sdr. Aidit di ruangan Istana Negara menanya kepada saya : –
” Bung Karno, sekarang ini sedang
berjalan pelarangan kegiatan politik. Apakah kiranya Partai Komunis
Indonesia dalam waktu yang singkat boleh mengadakan Kongres di Jakarta ?
“
Pada waktu itu saya berkata kepada saudara Aidit : –
“Adakan kongres itu” (tepuk tangan dan sorak lama, terdengar pekik : “Hidup Bung Karno !”).
“Adakan Kongres itu lewat tanggal 1 Agustus yang akan datang”. Dan
didalam pada akhir bulan Juli sebelum tanggal 1 Agustus, pada satu pagi
saya memanggil KMKB Jakarta Raya, Overste Umar, minum kopi dengan saya
pagi-pagi (tawa). Dan saya berkata kepada Overste Umar :-
” Overste Umar, nanti lewat tanggal 1 Agustus Partai Komunis Indonesia akan
mengadakan Kongres, jagalah agar supaya Kongres itu berjalan baik, sebab Republik Indonesia adalah Republik Demokrasi. (tepuk tangan lama).
Saudara-saudara, maka sekarang telah
terang langsunglah Kongres itu. Dan sedianya saya, diminta oleh sdr.
Aidit untuk menghadiri salah satu sidang resepsi daripada Kongres ini
pada tanggal 15 September atau sebelum 15 September. Tapi pada waktu itu
saya berkata kepada sdr. Aidit : –Sayang, maaf, sebelum tanggal 15
September tak mungkin saya dapat menghadiri suatu resepasi oleh karena
saya hendak mengadakan perjalanan ke Aceh, ke Riau, ke Kalimantan,
tetapi insya Allah, lewat 15 September saya akan dapat menghadiri
resepsi penutupan daripada Kongres PKI “. Dan oleh sdr ; Aidit dijadikan
resepsi penutupan Kongres itu terjadi pada tanggal 16 September. Dan,
saudara-saudara, syukur alhamdulmlilah pada ini malam saya hadir
dikalangan saudara-saudara. (tepuk tangan). Hadir dikalangan
saudara-saudara, diterima oleh saudara-saudara dengan rasa kawan, dengan
rasa cinta, yang atasnya saya mengiucapkan banyak-banyak terimakasih.
Diterima oleh saudara-saudara didalam ruangan, yang … saya kira ini
orang-orang Komunis yang membuat ruangan yang lebih indah, (tepuk tangan lama) dengan
ruangan yang indah dengan hiasan-hiasan yang indah dan dinamis. Maka
teringatlah kepada saya salah satu Kongres PKI … hampir 40 tahun yang
lalu, yaitu di Bandung kira-kira tahun 1922 atau 23. Saya tidak ingat
lagi Kongres PKI yang nomor berapa, tapi yang jauh daripada yang indah
ini. Pada waktu itu Kongres diadakan disatu sekolah, namanya sekolah
partikulir di jalan Pungkur, Bandung. Sangat sederhana. Jumlah Kongresis
jauh lebih kurang daripada yang sekarang dan saya ingat dibagian
pimpinan, yang pada waktu itu dinamakan ” Hoofdbestuur ” ada berderet 15
kursi tetapi 9 daripada kursi itu kosong oleh karena mereka yang harus
duduk di situ meringkuk didalam penjara. Kongres itu, dus, hanya
dipimpin oleh 6 orang pemimpin saja. Jauh perbedaan dengan keadaan yang
sekarang yang kita melihat sdr. Aidit gagah perwira, (tepuk tangan lama) sdr.Lukman,
sdr. Nyoto, sdr.Sudisman, sdr.Sakirman, disampingnya ada kandidat
Politbiro sdr. Nyono, dan kita melihat disana ada dua orang wanita,
disana satu orang wanita, dan disana lagi dua orang wanita, berbedaan
dengan keadaan hampir 40 tahun yang lalu itu, saudara-saudara. Dan pada
waktu itu saya duduk nonton ikutserta dalam Kongres di Bandung itu yang
setengah sebagai
” penyelundup “, pemuda. (tawa dan tepuk tangan). Berbeda dengan sekarang yang saya hadir didalam Kongres ini sebagai Presiden Republik Indonesia.
(tepuk tangan lama).
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/08/penutupan-kongres-nasional-pki-ke-6/
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah
Naskah Super Semar
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
12:42 PM
with
No comments
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/15/super-semar/
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah
Amanat Presiden Soekarno (2)
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
3:56 PM
with
No comments
AMANAT PRESIDEN SOEKARNO
PADA PEMBUKAAN SIDANG PERTAMA M. P. R. S.
DI GEDUNG MERDEKA BANDUNG
PADA HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 1960
……………………………………………………………
Dan sebagai tiap2 rakjat jang menderita, maka rakjat Indonesia ingin melepaskan diri daripada penderitaan itu. Dan dalam usaha untuk melepaskan diri daripada penderitaan itu, sekali lagi rakjat Indonesia menjalankan penderitaan2. Korbanan2 jang amat pedih. Untuk mengachiri pen-deritaan, rakjat Indonesia mendjalankan penderitaan. Ini tampaknja adalah satu paradox, tetapi paradox sedjarah, hisrorical-paradox. Penderitaan rakjat jang dilakukan oleh rakjat untuk melepaskan diri daripada penderitaan, sudah dikenal oleh kita semuanja. Dikenal olah kita semuanja dalam bentuk Pah-lawan-pahlawan jang gugur, jang mereka itu arwahnya pada ini hari kita peringati.
Dan Pahlawan2 yang gugur ini bukan sadja jang gugur sedjak kita memasuki taraf physical revolution didalam usaha kita untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, tetapi Pahlawan jang gugur, djuga sebelum adanja physical revolution kita itu, Pahlawan jang gugur dalam abad ke-17, Pahlawan-pahlawan jang gugur dalam abad ke-18, Pahlawan2 jang gugur dalam abad ke-19, Pahlawan jang jang gugur dalam apa jang kita namakan Gerakan Nasional, dan bukan sadja Pahlawan2 jang gugur, tetapi kita pada ini hari djuga memperingati semua Pahlawan2 daridjang telah menunjukkan kepahlawanannja diatas padang pelaksanaan Dharma Bhakti terhadap kepada Ibu Pratiwi.
Bukan sadja terbajang dihadapan mata chajal kita Pahlawan2 dari Sultan Agung Hanjokrokusumo, atau Pahlawan2 dari Untung Suropati, atau Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau Pahlawan2 dari Pangeran Diponegoro, atau Pahlawan2 dari Teuku Tjiek Ditiro, atau Imam Bonjol, bukan hanya Pahlawan2 itu jang gugur dimedan pertempuran atau tidak gugur dimedan pertempuran, tetapi djuga Pahlawan2 kita didalam Gerakan Nasional, jang mereka itu bernama dan kita beri nama Pahlawan, oleh karena mereka telah mempersembahkan Dharma Bhaktinja serta kobanannja jang pahit-pedih diatas Persada Ibu Pratiwi.
Terbajang dimuka mata chajal kita, ratusan ribuan Pemimpin2 kita daripada Gerakan Nasional itu, jang telah meringkuk didalam pendjara. Terbajang dihadapan mata chajal kita, Pemimpin2 kita jang menderita pahit pedih, ditempat2 pembuangan. Terbajang dimata chayal kita, Pemimpin2 kita jang dengan muka bersenjum menaiki tiang penggantungan. Terbajang dimata chayal kita, Pemimpin2 kita jang menadahi pelor daripada squadron2 pendrelan2. Terbajang dimuka chayall kita, deritaan daripada rakjat kita jang untuk Perdjuangan itu mengorbankan segala2nja.
Ada jang mengorbankan suaminja, ada jang mengorbankan anaknja , ada jang mengorbankan harta-bendanja, ada jang mengorbankan isi-hati ketjintaan mereka jang mendjadi tiang daripada djiwa mereka itu. Pendek kata mengorbankan segala2nja, dan mereka ini Pahlawan pula.
——————————————————————————-
Djikalau Saudara2 membatja Undang2 Dasar 45 itu, njata djelas bahwa semangat daripada Undang2 Dasar 45 ini ialah apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan jang berwindu-windu, berabad-abad. Maka oleh karena itu ada baiknja barangkalil saja batjakan lebih dahulu Preambule daripada Undang2 Dasar itu:
“Bahwa sesunggunja Kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa, dan oleh sebab itu maka pendjadjahan diatas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Dan perdjoangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang bahagia dengan selamat-sentausa menghantarkan Rakjat Indonseia kedepan pintu gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Atas berkat Rahmat Tuhan Jang Maha Kuasa, dan didorongkan oleh keinginan luhur supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas — maka Rakjat Indonesia mennjatakan dengan ini Kemerdekaannja. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia, jang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonsia, dan untuk memadjukan kesejahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan Kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam Undang2 Dasar Negara Indonesia jang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia
jang berkedaulatan Rakjat, dengan berdasarkan kepada ke-Tuhanan jang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan Kerakjatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusjawaratan Perwakilan serta dengan mewudjudkan satu Keadilan Sosial bagi seluruh rakjat Indonesia”.
Preambule ini Saudara2, saja ulangi lagi, mentjerminkan dengan tegas dan djelas: Amanat Pendeitaan Rakjat. Tjerminkan dengan djelas didalam kata-pembukaan ini, tiga kerangka sebagai jang saja utjapkan dalam pidato saja 17 Agustus 1959, jang kemudian terkenal dengan kata pidato Manipol.
Tiga kerangka, satu Negara Kesatuan, didalamnja satu masjarakat jang adil dan makmur, didalam rangkaian persahabatan dengan semua Bangsa didunia. Preambule ini Saudara2, dibuat dan dirantjangkan, kemudian disjahkan oleh Pemimpin2 kita sebelum kita mengadakan Proklamasi 17 Agustus 1945. Apa sebab, kataku tadi, oleh karena Pemimpin2 kita pada waktu itu semuanja merasa meng-emban Amanat Penderitaan Rakjat sehingga didalam Preambule ini ditjerminkan olehnja apa yang diamanatkan oleh rakjat dengan deritaanja itu, kepada kita semua. Tiga kerangka ternjata tertulis didalamnja. Dan bukan saja tiga kerangka ini, sebagai Saudara2 pun telah mengetahui, didalam Preambule ini telah tertjermin pula Dasar daripada Negara jang akan datang, dan jang kemudian datang, jaitu jang terkenal dengan nama Pantjasila.
——————————————————————
Saudara2, maka dengan Demikianlah Saudara2 sudah djelas, sebagai tadi saja katakan, pekerdjaan Saudara2 adalah berat mulia,— tetapi sebenarnja tidak terlalu berat, dan mulia,— malahan saja minta kepada Saudara2 jang mulia tetapi tidak terlalu berat. Saja minta kepada Saudara2 djanganlah bertele-tele, Saudara2.
Saudara2 tahu bahwa Konstituante, jang bersidang digedung ini bertele-tele, sehingga achirnja saja bubarkan Konstituante itu. Tetapi Saudara2 kemudian didalam gedung ini pula Depernas bersidang dan Depernas menebus, menebus noda, jang djatuh kepada tubuh bangsa Indonesia. Noda, oleh karena Bangsa Indonesia didalam Revolusi tidak boleh bertele-tele, padahal Konstituante bertele-tele, noda ini ditebus oleh Depernas, didalam waktu jang singkat Depernas telah menjusun ia punja pola. Oleh karena itu sebagai tadi saja njatakana saluut kehormatan kepada Depernas umumnja, chususnja kepada Ketuanja, Prof. Mr. Moh. Yamin.
Ingat Saudara2, sebagai tadi saja katakan, Pembangunan Semesta harus lekas berdjalan, garis besar haluan Negara harus lekas disjahkan atau diperkuat oleh Saudara2. Kita sudah memiliki Negara lima belas tahun lamanja, Negara memerlukan tegas haluannja, Pembangunan membutuhkan tegas garis2 besarnja. Segala alat perlembagaan jang tadi disebutkan oleh Saudara Ketua, baik M.P.R. maupun D.P.A., maupun Mandataris pada M.P.R. jang bernama Presiden, dengan ia punja pembantu2 pelaksanaan mandat daripada M.P.R. itu, maupun Lembaga jang telah saja adakan jang bernama Depernas, semua Lembaga2 ini tak lain tak bukan, hanjalah alat-alat Revolusi.
Meskipun Lembaga2 ini ditjantumkan didalam Undang2 Dasar 45, toh saja berkata Lembaga2 ini sekadar alat Revolusi, bahkan Undang2 Dasar 45 adalah alat Revolusi Saudara2, bahkan Negara adalah alat
Revolusi. Bahkan Negara adalah sekadar satu bagian sadja daripada Amanat Penderitaan Rakjatm, Negara itu adalah satu alat melaksanakan Amanat Penderitaan Rakjat, jaitu suatu Masjarakat jang Adil dan Maknur, satu hidup Merdeka, satu hidup Internasional jang bersahabat dan damai dengan semua bangsa. Saudara2 adalah alat2 Revolusi dan djanganlah Saudara2 bertele-tele, sebab sebagai tempo hari saja katakan kepada Konstituante, “ met of zonder Konstituante”,—dengan atau tanpa Konstituante, Revolusi berdjalan terus,. Perkataan itu saja ulangi kepada Saudara2, — “met of zonder M.P.R.S.”,— dengan atau tanpa M.P.R.S., Revolusi berdjalan terus, Revolusi berdjalan terus tanpa Presiden Soekarno. Revolusi berdjalan terus tanpa Kabinet Kerdja,— revolusi berdjalan terus “met of zonder D.P.A.”— Revolusi berdjalan terus “met of zonder D.P.R.G.R.— Revolusi berdjalan terus “met of zonder M.P.R.S.”
Oleh karena itu saja minta kesadaran tentang hal ini kepada Saudara2 sekalian, garis besar sadja Saudara tentukan, dan pekerdjaan Saudara2 dipermudahdengan sudah adanja Manipol dan USDEK. Garis2 besar pembangunan Saudara tentukan, sudah ada Pola Depernas,—mungkin sekali malahan saja beri tambahan bahan pertimbangan,—tentukan sekedar garis2 besar sadja didalam garis besar ini. Ada memang soal2 jang prinsipiil, misalnja dalam hal Pembangunan bagaimanakah sikap kita, terhadap kepada persoalan dan loan dari luar negeri, ini satu haljang prinsipiil, apakah kita membenarkan investement luar negeri dibumi Indonesia, atau kita sebagai sudah saja katakan prefeer loan diatas investement apakah pendirian M.P.R.S, tentang “Joint-Enterprise” ataukah tidak apakah M.P.R.S. akan mengatakan garis besar pembangunan harus dilaksanakan tanpa atau djikalau perlu “met joint-enterprise” dengan modal asing, bagaimana pendirian MPRS terhadap kepada persoalan “production sharing ”. “Production sharing”— bolehkah kita didalam usaha pembangunan kita mendjalankan politik “production sharing”—, ini adalah hal garis besar dan pokok, konsertir Saudara punja pikiran sekadar atas hal2 jang demikian itu, dan tidak memasuki soal2 jang demikian jang djlimet, apalagi soal angka2 Saudara. Ja, perlu Saudara menarik besar angka2, tetapi djangan sampai djlimet2. Sebab angka2 itupun datangnja dari siapa, dari mana dari manusia pula. Dari pada orang2 jang bekerdja disesuatu Biro, ia berkata bahwa angkanja buat itu sekian, angkanja buat itu sekian.
Saja minta Saudara2 djangan djlimet, tetapi sebagaimana saja katakan kepada D.P.R. tempo hari, dan djuga kepada Konstituante, tiap2 Dewan harus menginsjafi bahwa dia adalah alat Revolusi tiap2 Dewan djanganlah mendjadi tempat untuk berdebat sadja, tiap2 Dewan djanganlah mendjadi tempat sekadar mengutjapkan pidato2 sadja, tetapi saja mengharapkan daripada Dewan Perwakilan Rakjat, daripada Dewan Perantjang Nasional, daripada Konstituante tempo hari, supaja Dewan2 ini adalah Dewan2 jang menelorkan konsepsi2. Konsepsi2 bagaimana kita bisa memenuhi Amanat Penderitaan Rakjat. Jang diminta daripada Saudara2, dus jang diminta djuga daripada M.P.R.S., adalah konepsi. Saja minta kepada Saudara2 dan demikian pula Undang2 Dasar 45 tidak minta kepada Saudara2 Kedjlimetan, saja minta sekedar konsepsi. Undang2 Dasar 45 hanja meminta sekadar garis besar. Saja minta dus kepada Saudara2 individuil, supaja audara2 itu konseptor2, orang2 jang mengeluarkan tjipta, orang2 jang mengeluarkan rentjana baik politik maupun dilapangan pembangunan. Konseptor2 jang dikumpulkan didalam sidang besar jang bernama
M.P.R.S.
Ini Saudara2 pekerdjaan jang mulia, oleh karena memang tidak ada satu Bangsa baik menjelesaikan Revolusi tanpa konsepsi. Revolusi adalah realisasi daripada konsepsi. Dan tidakkah kita telah berulang2 berkata bahwa Revolusi kita belum selesai! Konsepsi masih diperlukan.
Adakah diantara Saudara2, seseorang jang berkata bahwa Revolusi kita sudah selesai, djikalau ada Saudara2 mengatakan bahwa Revolusi kita sudah selesai, taanja, tanja kepada Rakjat, sudahkah Revolusi kita selesai?
Tiap2 orang dikalangan Rakjat akan berkata, Revolusi kita belum selesai. Sebab apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan jang sepedih-pedihnja, berabad-abad, berpuluh-puluh tahun jalah belum terpenuhi.
Oleh karena Amanat Penderitaan Rakjat ini belum terpenuhi, maka oleh karena itulah Rakjat berkata, Revolusi belum selesai.
Kita masih didalam Revolusi, dan masih melandjutkan Revolusi, dan Revolusi ini adalah sebagai tadi saja katakan, satu paradox untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, kita mendjalankan penderitaan2. Untuk melepaskan kita daripada perbudakan, kita mendjalankan perdjoangan melawan
perbudakan2 itu meskipun perdjoangan itu minta penderitaan.
Barangkali Saudara2 ada orang jang berkata, kena apa ini, Presiden selalu mengajak Pemimpin2 ber-Revolusi, ber-Revolusi, ber-Revolusi,— tidakkah sudah tjukup penderitaan dalam Revolusi itu? Tidakkah tjukup penderitaan, kena apa Presiden selalu mengandjurkan teruskan Revolusi, teuskan Revolusi, teruskan Revolusi, padahal tiap2 manusia mengetahui bahwa Revolusi adalah penderitaan, adalah korban mana perlu, adalah pemereasan tenaga, dengan belum tentu saat itu telah tertebusnja djandji daripada Revolusi itu?
Djikalau ada orang jang berkata demikian kepadaku, aku akan mendjawab: ,, Selama belum da seorang Ibu datang kepada saja, bahwa ia menjalahkan saja. Bahwa puteranja mendjalankan Revolusi, selama belum ada seorang Ibu menuduh kepada saja, bahwa saja membuatputeranja itu berdjuang, berdjuang, berdjuang
bahkan menderita, menderita menderita, bahkan berkorban, berkorban, berkorban, selama belum ada seoarang ibu jang berkata demikian kepada saja, saja akan tetap berkata: Revolusi Indonesia Belum selesai”.
Dan dalam hal itu saja ulangi lagi kepada Saudara2, Revolusi kita belum selesai. Saudara2 adalah alat Revolusi, bekerdjalah sebagai alat Revolusi, tjekatan, gesit, tjepat, oleh karena Rakjat me-nunggu2, Rakjat menunggu-nunggu akan salah satu hasil daripada perlembagaan Negara ini, jaitu M.P.R.S.
Dengan demikian Saudara2, maka Amanat jang saja berikan ini, saja anggap sebagai peresmian, pembukaan, Sidang Pertama M.P.R.S.
Moga2 Tuhan selalu memberkati kita.
Terima kasih
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/22/amanat-presiden-soekarno-2/
PADA PEMBUKAAN SIDANG PERTAMA M. P. R. S.
DI GEDUNG MERDEKA BANDUNG
PADA HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 1960
……………………………………………………………
Dan sebagai tiap2 rakjat jang menderita, maka rakjat Indonesia ingin melepaskan diri daripada penderitaan itu. Dan dalam usaha untuk melepaskan diri daripada penderitaan itu, sekali lagi rakjat Indonesia menjalankan penderitaan2. Korbanan2 jang amat pedih. Untuk mengachiri pen-deritaan, rakjat Indonesia mendjalankan penderitaan. Ini tampaknja adalah satu paradox, tetapi paradox sedjarah, hisrorical-paradox. Penderitaan rakjat jang dilakukan oleh rakjat untuk melepaskan diri daripada penderitaan, sudah dikenal oleh kita semuanja. Dikenal olah kita semuanja dalam bentuk Pah-lawan-pahlawan jang gugur, jang mereka itu arwahnya pada ini hari kita peringati.
Dan Pahlawan2 yang gugur ini bukan sadja jang gugur sedjak kita memasuki taraf physical revolution didalam usaha kita untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, tetapi Pahlawan jang gugur, djuga sebelum adanja physical revolution kita itu, Pahlawan jang gugur dalam abad ke-17, Pahlawan-pahlawan jang gugur dalam abad ke-18, Pahlawan2 jang gugur dalam abad ke-19, Pahlawan jang jang gugur dalam apa jang kita namakan Gerakan Nasional, dan bukan sadja Pahlawan2 jang gugur, tetapi kita pada ini hari djuga memperingati semua Pahlawan2 daridjang telah menunjukkan kepahlawanannja diatas padang pelaksanaan Dharma Bhakti terhadap kepada Ibu Pratiwi.
Bukan sadja terbajang dihadapan mata chajal kita Pahlawan2 dari Sultan Agung Hanjokrokusumo, atau Pahlawan2 dari Untung Suropati, atau Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau Pahlawan2 dari Pangeran Diponegoro, atau Pahlawan2 dari Teuku Tjiek Ditiro, atau Imam Bonjol, bukan hanya Pahlawan2 itu jang gugur dimedan pertempuran atau tidak gugur dimedan pertempuran, tetapi djuga Pahlawan2 kita didalam Gerakan Nasional, jang mereka itu bernama dan kita beri nama Pahlawan, oleh karena mereka telah mempersembahkan Dharma Bhaktinja serta kobanannja jang pahit-pedih diatas Persada Ibu Pratiwi.
Terbajang dimuka mata chajal kita, ratusan ribuan Pemimpin2 kita daripada Gerakan Nasional itu, jang telah meringkuk didalam pendjara. Terbajang dihadapan mata chajal kita, Pemimpin2 kita jang menderita pahit pedih, ditempat2 pembuangan. Terbajang dimata chayal kita, Pemimpin2 kita jang dengan muka bersenjum menaiki tiang penggantungan. Terbajang dimata chayal kita, Pemimpin2 kita jang menadahi pelor daripada squadron2 pendrelan2. Terbajang dimuka chayall kita, deritaan daripada rakjat kita jang untuk Perdjuangan itu mengorbankan segala2nja.
Ada jang mengorbankan suaminja, ada jang mengorbankan anaknja , ada jang mengorbankan harta-bendanja, ada jang mengorbankan isi-hati ketjintaan mereka jang mendjadi tiang daripada djiwa mereka itu. Pendek kata mengorbankan segala2nja, dan mereka ini Pahlawan pula.
——————————————————————————-
Djikalau Saudara2 membatja Undang2 Dasar 45 itu, njata djelas bahwa semangat daripada Undang2 Dasar 45 ini ialah apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan jang berwindu-windu, berabad-abad. Maka oleh karena itu ada baiknja barangkalil saja batjakan lebih dahulu Preambule daripada Undang2 Dasar itu:
“Bahwa sesunggunja Kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa, dan oleh sebab itu maka pendjadjahan diatas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Dan perdjoangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang bahagia dengan selamat-sentausa menghantarkan Rakjat Indonseia kedepan pintu gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Atas berkat Rahmat Tuhan Jang Maha Kuasa, dan didorongkan oleh keinginan luhur supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas — maka Rakjat Indonesia mennjatakan dengan ini Kemerdekaannja. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia, jang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonsia, dan untuk memadjukan kesejahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan Kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam Undang2 Dasar Negara Indonesia jang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia
jang berkedaulatan Rakjat, dengan berdasarkan kepada ke-Tuhanan jang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan Kerakjatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusjawaratan Perwakilan serta dengan mewudjudkan satu Keadilan Sosial bagi seluruh rakjat Indonesia”.
Preambule ini Saudara2, saja ulangi lagi, mentjerminkan dengan tegas dan djelas: Amanat Pendeitaan Rakjat. Tjerminkan dengan djelas didalam kata-pembukaan ini, tiga kerangka sebagai jang saja utjapkan dalam pidato saja 17 Agustus 1959, jang kemudian terkenal dengan kata pidato Manipol.
Tiga kerangka, satu Negara Kesatuan, didalamnja satu masjarakat jang adil dan makmur, didalam rangkaian persahabatan dengan semua Bangsa didunia. Preambule ini Saudara2, dibuat dan dirantjangkan, kemudian disjahkan oleh Pemimpin2 kita sebelum kita mengadakan Proklamasi 17 Agustus 1945. Apa sebab, kataku tadi, oleh karena Pemimpin2 kita pada waktu itu semuanja merasa meng-emban Amanat Penderitaan Rakjat sehingga didalam Preambule ini ditjerminkan olehnja apa yang diamanatkan oleh rakjat dengan deritaanja itu, kepada kita semua. Tiga kerangka ternjata tertulis didalamnja. Dan bukan saja tiga kerangka ini, sebagai Saudara2 pun telah mengetahui, didalam Preambule ini telah tertjermin pula Dasar daripada Negara jang akan datang, dan jang kemudian datang, jaitu jang terkenal dengan nama Pantjasila.
——————————————————————
Saudara2, maka dengan Demikianlah Saudara2 sudah djelas, sebagai tadi saja katakan, pekerdjaan Saudara2 adalah berat mulia,— tetapi sebenarnja tidak terlalu berat, dan mulia,— malahan saja minta kepada Saudara2 jang mulia tetapi tidak terlalu berat. Saja minta kepada Saudara2 djanganlah bertele-tele, Saudara2.
Saudara2 tahu bahwa Konstituante, jang bersidang digedung ini bertele-tele, sehingga achirnja saja bubarkan Konstituante itu. Tetapi Saudara2 kemudian didalam gedung ini pula Depernas bersidang dan Depernas menebus, menebus noda, jang djatuh kepada tubuh bangsa Indonesia. Noda, oleh karena Bangsa Indonesia didalam Revolusi tidak boleh bertele-tele, padahal Konstituante bertele-tele, noda ini ditebus oleh Depernas, didalam waktu jang singkat Depernas telah menjusun ia punja pola. Oleh karena itu sebagai tadi saja njatakana saluut kehormatan kepada Depernas umumnja, chususnja kepada Ketuanja, Prof. Mr. Moh. Yamin.
Ingat Saudara2, sebagai tadi saja katakan, Pembangunan Semesta harus lekas berdjalan, garis besar haluan Negara harus lekas disjahkan atau diperkuat oleh Saudara2. Kita sudah memiliki Negara lima belas tahun lamanja, Negara memerlukan tegas haluannja, Pembangunan membutuhkan tegas garis2 besarnja. Segala alat perlembagaan jang tadi disebutkan oleh Saudara Ketua, baik M.P.R. maupun D.P.A., maupun Mandataris pada M.P.R. jang bernama Presiden, dengan ia punja pembantu2 pelaksanaan mandat daripada M.P.R. itu, maupun Lembaga jang telah saja adakan jang bernama Depernas, semua Lembaga2 ini tak lain tak bukan, hanjalah alat-alat Revolusi.
Meskipun Lembaga2 ini ditjantumkan didalam Undang2 Dasar 45, toh saja berkata Lembaga2 ini sekadar alat Revolusi, bahkan Undang2 Dasar 45 adalah alat Revolusi Saudara2, bahkan Negara adalah alat
Revolusi. Bahkan Negara adalah sekadar satu bagian sadja daripada Amanat Penderitaan Rakjatm, Negara itu adalah satu alat melaksanakan Amanat Penderitaan Rakjat, jaitu suatu Masjarakat jang Adil dan Maknur, satu hidup Merdeka, satu hidup Internasional jang bersahabat dan damai dengan semua bangsa. Saudara2 adalah alat2 Revolusi dan djanganlah Saudara2 bertele-tele, sebab sebagai tempo hari saja katakan kepada Konstituante, “ met of zonder Konstituante”,—dengan atau tanpa Konstituante, Revolusi berdjalan terus,. Perkataan itu saja ulangi kepada Saudara2, — “met of zonder M.P.R.S.”,— dengan atau tanpa M.P.R.S., Revolusi berdjalan terus, Revolusi berdjalan terus tanpa Presiden Soekarno. Revolusi berdjalan terus tanpa Kabinet Kerdja,— revolusi berdjalan terus “met of zonder D.P.A.”— Revolusi berdjalan terus “met of zonder D.P.R.G.R.— Revolusi berdjalan terus “met of zonder M.P.R.S.”
Oleh karena itu saja minta kesadaran tentang hal ini kepada Saudara2 sekalian, garis besar sadja Saudara tentukan, dan pekerdjaan Saudara2 dipermudahdengan sudah adanja Manipol dan USDEK. Garis2 besar pembangunan Saudara tentukan, sudah ada Pola Depernas,—mungkin sekali malahan saja beri tambahan bahan pertimbangan,—tentukan sekedar garis2 besar sadja didalam garis besar ini. Ada memang soal2 jang prinsipiil, misalnja dalam hal Pembangunan bagaimanakah sikap kita, terhadap kepada persoalan dan loan dari luar negeri, ini satu haljang prinsipiil, apakah kita membenarkan investement luar negeri dibumi Indonesia, atau kita sebagai sudah saja katakan prefeer loan diatas investement apakah pendirian M.P.R.S, tentang “Joint-Enterprise” ataukah tidak apakah M.P.R.S. akan mengatakan garis besar pembangunan harus dilaksanakan tanpa atau djikalau perlu “met joint-enterprise” dengan modal asing, bagaimana pendirian MPRS terhadap kepada persoalan “production sharing ”. “Production sharing”— bolehkah kita didalam usaha pembangunan kita mendjalankan politik “production sharing”—, ini adalah hal garis besar dan pokok, konsertir Saudara punja pikiran sekadar atas hal2 jang demikian itu, dan tidak memasuki soal2 jang demikian jang djlimet, apalagi soal angka2 Saudara. Ja, perlu Saudara menarik besar angka2, tetapi djangan sampai djlimet2. Sebab angka2 itupun datangnja dari siapa, dari mana dari manusia pula. Dari pada orang2 jang bekerdja disesuatu Biro, ia berkata bahwa angkanja buat itu sekian, angkanja buat itu sekian.
Saja minta Saudara2 djangan djlimet, tetapi sebagaimana saja katakan kepada D.P.R. tempo hari, dan djuga kepada Konstituante, tiap2 Dewan harus menginsjafi bahwa dia adalah alat Revolusi tiap2 Dewan djanganlah mendjadi tempat untuk berdebat sadja, tiap2 Dewan djanganlah mendjadi tempat sekadar mengutjapkan pidato2 sadja, tetapi saja mengharapkan daripada Dewan Perwakilan Rakjat, daripada Dewan Perantjang Nasional, daripada Konstituante tempo hari, supaja Dewan2 ini adalah Dewan2 jang menelorkan konsepsi2. Konsepsi2 bagaimana kita bisa memenuhi Amanat Penderitaan Rakjat. Jang diminta daripada Saudara2, dus jang diminta djuga daripada M.P.R.S., adalah konepsi. Saja minta kepada Saudara2 dan demikian pula Undang2 Dasar 45 tidak minta kepada Saudara2 Kedjlimetan, saja minta sekedar konsepsi. Undang2 Dasar 45 hanja meminta sekadar garis besar. Saja minta dus kepada Saudara2 individuil, supaja audara2 itu konseptor2, orang2 jang mengeluarkan tjipta, orang2 jang mengeluarkan rentjana baik politik maupun dilapangan pembangunan. Konseptor2 jang dikumpulkan didalam sidang besar jang bernama
M.P.R.S.
Ini Saudara2 pekerdjaan jang mulia, oleh karena memang tidak ada satu Bangsa baik menjelesaikan Revolusi tanpa konsepsi. Revolusi adalah realisasi daripada konsepsi. Dan tidakkah kita telah berulang2 berkata bahwa Revolusi kita belum selesai! Konsepsi masih diperlukan.
Adakah diantara Saudara2, seseorang jang berkata bahwa Revolusi kita sudah selesai, djikalau ada Saudara2 mengatakan bahwa Revolusi kita sudah selesai, taanja, tanja kepada Rakjat, sudahkah Revolusi kita selesai?
Tiap2 orang dikalangan Rakjat akan berkata, Revolusi kita belum selesai. Sebab apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan jang sepedih-pedihnja, berabad-abad, berpuluh-puluh tahun jalah belum terpenuhi.
Oleh karena Amanat Penderitaan Rakjat ini belum terpenuhi, maka oleh karena itulah Rakjat berkata, Revolusi belum selesai.
Kita masih didalam Revolusi, dan masih melandjutkan Revolusi, dan Revolusi ini adalah sebagai tadi saja katakan, satu paradox untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, kita mendjalankan penderitaan2. Untuk melepaskan kita daripada perbudakan, kita mendjalankan perdjoangan melawan
perbudakan2 itu meskipun perdjoangan itu minta penderitaan.
Barangkali Saudara2 ada orang jang berkata, kena apa ini, Presiden selalu mengajak Pemimpin2 ber-Revolusi, ber-Revolusi, ber-Revolusi,— tidakkah sudah tjukup penderitaan dalam Revolusi itu? Tidakkah tjukup penderitaan, kena apa Presiden selalu mengandjurkan teruskan Revolusi, teuskan Revolusi, teruskan Revolusi, padahal tiap2 manusia mengetahui bahwa Revolusi adalah penderitaan, adalah korban mana perlu, adalah pemereasan tenaga, dengan belum tentu saat itu telah tertebusnja djandji daripada Revolusi itu?
Djikalau ada orang jang berkata demikian kepadaku, aku akan mendjawab: ,, Selama belum da seorang Ibu datang kepada saja, bahwa ia menjalahkan saja. Bahwa puteranja mendjalankan Revolusi, selama belum ada seorang Ibu menuduh kepada saja, bahwa saja membuatputeranja itu berdjuang, berdjuang, berdjuang
bahkan menderita, menderita menderita, bahkan berkorban, berkorban, berkorban, selama belum ada seoarang ibu jang berkata demikian kepada saja, saja akan tetap berkata: Revolusi Indonesia Belum selesai”.
Dan dalam hal itu saja ulangi lagi kepada Saudara2, Revolusi kita belum selesai. Saudara2 adalah alat Revolusi, bekerdjalah sebagai alat Revolusi, tjekatan, gesit, tjepat, oleh karena Rakjat me-nunggu2, Rakjat menunggu-nunggu akan salah satu hasil daripada perlembagaan Negara ini, jaitu M.P.R.S.
Dengan demikian Saudara2, maka Amanat jang saja berikan ini, saja anggap sebagai peresmian, pembukaan, Sidang Pertama M.P.R.S.
Moga2 Tuhan selalu memberkati kita.
Terima kasih
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/22/amanat-presiden-soekarno-2/
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah
Amanat Presiden Soekarno ( 01)
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
3:46 PM
with
No comments
Samentara President Chiang Kai Shek toelis sendiri soerat hiboeran bagi
Hoakiauw jang dibawa ka Indonesia oleh Doeta Istimewa Dr. Li Ti Tsun,
Presiden Soekarno dengen toelisan tangan sendiri menoelis amanat di atas
berhoeboeng sama kondjoeangannja Dr. Li. Amanat di atas ditoelis pada
sasoedanja Presiden Soekarno dan Ambassador Li bertjakep-tjakep koerang
lebih setengah djam lamanja
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/16/amanat-presiden-soekarno/
Sumber : http://penasoekarno.wordpress.com/2009/11/16/amanat-presiden-soekarno/
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah Cianjur
,
{[['']]}
Label:
Indo
,
Jawa
,
Jejak Sejarah
,
SejarahRI
,
Tokoh-tokoh Sejarah Cianjur
Advanced SystemCare Ultimate v7.1.0.625 (Free Full)
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
3:01 PM
with
No comments
Advanced SystemCare Ultimate v7.1.0.625
| 57.35 MB | Win XP/Vista/7/8
DescriptionSEO , Antivirus and Antimalware in a very complete SuiteAdvanced SystemCare Ultimate is a complete optimization suite for your
PC that combines with BitDefender antivirus and antimalware engine
technology IObit , form a trident luxury to have the PC always ready and
protected.Advanced SystemCare Ultimate incorporates a host of features designed
to help you to optimize your PC 's resources so that it is more stable
and run faster.functionality| 57.35 MB | Win XP/Vista/7/8
Turbo Boost: Accelerates PC by disabling services and graphic options. It has Game Mode and Game Mode .
Smart RAM: Monitors RAM usage and recycles unused memory blocks .
Tools registry cleaning and disk , and a file shredder and an uninstaller .
Accelerator to optimize Internet surfing speed
Disk Defragmenter
Shutdown PC Control
Tools file recovery , corrupted hard drives and shortcuts
Center rescue and recovery SystemAll these tools , Advanced SystemCare Ultimate adds efficiency IObit antimalware engine itself and BitDefender antivirus .If so many tools and options you seem too PC and your domain is not very advanced , Advanced SystemCare Ultimate incorporates a simplified mode that simply automate the process for you : scans your PC for problems and gives you one-click repair .In terms of design , Advanced SystemCare Ultimate inherits the polished look of other IObit products with an interface in three colors ( Classic , white, black ) and attractive neon blue effect . Navigation is smooth and intuitive .If you want a complete security solution and optimizing , Advanced SystemCare Ultimate is one of the best options available.Recent Changesv7.1
Reinforce Security + - Reinforce the security weakness of system to avoid being hacked .
+ Latest Browsers - Homepage Protection, Protection & Internet Surfing Booster supports Firefox 28 , Chrome 33 now .
+ Homepage Protection - Improved to be more user -friendly by adding more details .
+ Privacy Sweep - Added support for Chrome 33 , Firefox 28 , IE 11 , Opera 20 , ZoneAlarm Free 12.0 , Adobe Flash Player12.0 , TeamViewer 9.0, Adobe Air 4.0 , WinPatrol 30 and eMule .
+ Expanded Database - Updated and Enhanced Database for Malware Removal , Privacy Sweep, and Surfing Protection.
+ Registry Fix - Improved the scan and removal Ability and fixed bugs .
+ Clean Junk Files - Improved the scanning engine to be much quicker .
+ Other Improvements - Fixed General Bugs Reported by Users.
Link Download
[https://app.box.com/d1sy712lje7z]
For Windows
,
Software
,
Untuk PC
,
{[['']]}
Label:
For Windows
,
Software
,
Untuk PC
Windows Hotfix Downloader v7.9 ( Free Full)
Posted by
IWANCIANJUR1
Posted on
2:44 PM
with
No comments
Windows Hotfix Downloader v7.9
English | 3.37 MB | English | Free | Win Vista/7/8/8.1
DescriptionWith
Windows Hotfix Downloader you can download the updates you choose to
Microsoft Windows 7, 8 and 8.1 ( 32 and 64 bit ) and Office 2010 and
2013 , including service packs. It also serves to back up your PC drivers .Windows Hotfix Downloader is highly configurable and includes features
such as creating an executable USB to install Windows 7, 8 and 8.1 and
integrating Office updates in a custom ISO image .Compatible with Windows 8.1 , Windows 8, Windows 7, Windows Vista.Hotfix Downloader for Windows 8.1 , Windows 7 Post- SP1, Office 2013 Post- SP1 , Office 2010 Post -Service Pack 2.featuresEnglish | 3.37 MB | English | Free | Win Vista/7/8/8.1
Download windows updates ( abbodi1406 - Windows 7, Windows 8.1)
Download office updates ( abbodi1406 - 2010 / burfadel - 2013 )
Download Windows language packs
Download SP2 for Office 2010
Download office language packs (pre -sp2 )
Download Windows 7 ISO 's
Install / uninstall updates
Install Office Updates
Integrate updates, Language Packs, Drivers , Tweaks , Serials , Certificates, Setup images , Wallpapers, ThemePacks
Integrate Office Updates / LanguagePacks / ServicePacks
Windows update cleanup
Check updates installed
Download and save windows updates
Download and save windows updates installed
Create bootable ISO image
Create ISO image Office
Enable NetFX3 ( Windows 8, 8.1 offline)
Convert Language Pack ' EXE ' to ' CAB '
Convert ' MSU ' to ' CAB '
Convert Office ' EXE ' to ' MSP '
Convert Windows 8/8.1 Professional to WMC
Backup Drivers
AIO Tool
USB Too
Link Download
[https://app.box.com/s/w1cg96gb54l7j29571j4]
For Windows
,
Software
,
Untuk PC
,
{[['']]}
Label:
For Windows
,
Software
,
Untuk PC