![]()  | 
| Sejarah Cianjur | 
Leuwi Batok dan Asal-usul Cianjur
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            12:08 AM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Salah
 satu tapak sejarah berdirinya Cianjur tidak dapat terpisahkan dari nama
 sebuah kampung yang bernama Leuwi Batok. Leuwi Batok sendiri adalah 
nama sebuah lubuk yang berada pada aliran sungai Cikundul. Desa Majalaya
 (sekarang Desa Cijagang. setelah adanya pemekaran), Kecamatan 
Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Lubuk itu, namanya
 Leuwi Batok. karena bentuknya cekung seperti tempurung (batok).
Karena
 terdapat sebuah leuwi yang namanya Leuwi Batok. maka tempat pemukiman 
penduduk yang berada di dekat Leuwi Batok. bantaran sungai Cikundul itu.
 dikenal dengan nama kampung Leuwi Batok. Sekarang ini, keberadaan Leuwi
 Batok sudah tidak cekung seperti tempurung lagi, karena leuwi tersebut 
sudah mulai dangkal tertimbun bebatuan dan pasir yang dibawa arus air 
sungai Cikundul.
Begjtu
 juga keberadaan Kampung Leuwi Batok yang banyak dihuni penduduk, 
agaknya tidak ada yang istimewa, biasa-biasa saja seperti keberadaan 
kampung-kampung pada umumnya. Kampung Leuwi Batok yang disebut juga 
Kampung Cijagang, secara kasat mata nyaris tidak ada keistimewaannya. Di
 sana yang ada hanya sebuah tempat pemandian yang airnya bersumber dari 
mata air yang memancar dari tebing bantaran sungai Cikundul.
Nama
 Leuwi Batok atau Kampung Leuwi Batok. bagi sebagian orang yang tidak 
pernah membaca sejarah Cianjur, tidak akan pernah tahu bahwa Kampung 
Leuwi Batok, merupakan cikal bakal berdirinya Nagri Cikundul atau Nagri 
Cianjur. Dan di tempat itulah pertamakali didirikannya Kantor 
Kedaleman/Pemerintahan Cianjur.
Air Keramat Cijagang (Cikahuripan) patilasan tempa siram dalem cikundul
Sejarah
 mencatat, kantor dalem (bupati) pertama Cianjur, didirikan dengan 
Dalem-nya Raden Aria Wiratanudatar. Di tempat inilah, kantor Dalem 
Cianjur pertama berada dan pancuran air atau jamban ini merupakan jamban
 yang digunakan bupati yang kemudian dikenal dengan nama "Air 
Cikahuripan". Sekarang oleh warga masyarakat dikenal sebagai air keramat
 Cikahuripan.
Awal mulanya berdiri Nagri Cikundul atau Nagri Cianjur,
 Syahdan rombongan Raden Aria Wiratanu dari Sagalahe-rang beserta 30 
umpi (kepala keluarga) yang menyertainya pergi menuju tatar pakulonan 
untuk mendirikan sebuah nagri dan menyebarluaskan agama Islam. Setelah 
berlama-lama melewati beberapa tempat dengan menyusuri pegunungan 
perbukitan dan sungai Cikundul, akhirnya mereka tiba di sebuah tempat 
dekat Leuwi Batok sungai Cikundul. Di situ eyang Cikundul. Berniat 
mengadakan sholat berjama’ah namun dikarenakan tidak ada air bersih 
kemudian beliau menotokan jari telunjuknya di gawir pinggir jembatan 
leuwi batok, dengan izin allah kemudian airnnya memancar, dan di pakai 
buat wudhu dan minum, dan disitu sering dipake siraman eyang cikundul. 
Dan Sampai sekarang oleh masyarakat tempat nya dinamai air keramat 
Cikundul(cikahuripan/ atau jg  sekarang di sebut air keramat Cijagang) 
karena asal muasal air tsb dari sundulan telunjuk raden jayasana. Dan 
Asal muasal cijagang yaitu konon ketika sungai cikundul banjir (ca’ah 
dengdeng) beliau menyebrangkan (ref sunda=meuntaskeun/peuntas) para umpi
 rahayat cikundul dengan merenggangkan (ref sunda=ngajegangkeun) kedua 
kakinya melewati sungai yang lebar -/+ 150m dan mendirikan pendopo di 
pertiga’an tanjakan joglo balong arah ke legok jengkol(majalaya kidul). 
Dan patilasannya sekarang masih ada sedikit bekas bangunannya namun 
hampir punah.
semakin
 lama kampung itu semakin berkembang dan menjadi padat penduduknya, yang
 kemudian diberi nama Kampung Cikundul. Kemudian berkembang menjadi 
Pusat Pe-merintahan sebuah Nagri Kedaleman yang mandiri sebagi 
satu-satunya Nagri di kawasan tatar Sunda yang saat itu dan tidak pernah
 berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram, Kesultanan Banten, 
Kesultanan Cirebon. Kesultanan Sumedang atau Nagri Batawi yang 
diperintah oleh Kompenl Belanda.
Kemudian
 Pada tahun 1691 Dalem Cukundul istirahat dari pemerintahan dan tampuk 
pemerintahan di serahkan kepada putra sulung beliau yaitu Dalem Anom 
(Aria Natamanggala)/ R.A. Wira Tanu II (1691-1707)  Kemudian beliau 
(Dalem Cikundul 1) ber riadoh di puncak pasir gajah cikundul sampai 
wapat dan dimakamkan disana. Yang sekarang banyak di kunjungi para 
pejiarah
Tetapi
 sekarang sayangnya, Leuwi Batok sebagai cikal bakal berdirinya Cianjur,
 nyaris terlupakan. Karena di sekitar tempat itu. tidak ada tanda-tanda,
 bahwa tempat itu memiliki sejarah. Akibat tidak ada tanda-tanda 
akibatnya banyak orang yang tidak tahu kalau tempat itu memiliki sejarah
 tentang ada dari ketiadaannya Cianjur.
Untuk
 dapat dengan mudah mengetahui atau mengenang-nya. Sehingga kalangan 
generasi muda mengenal atau tahu sejarah daerah asalnya, alangkah 
indahnya jika di Kampung Leuwi Batok didirikan sebuah tugu atau 
prasasti.Kemudian pada tugu atau prasasti itu. dibuatkan relief yang 
menceritakan atau menggambarkan bagaimana awalnya perjalanan, sehingga 
berdirinya Nagri Cianjur di Kampung Leuwi Batok sebagai cikal 
kedaleman/pemerintahan, yang sekarang menjadi Cianjur yang usianya pada 
tanggal 12 Juli 2010 kemarin ULTAH yang ke - 333 tahun,
Dalem
 Cukundul istirahat dari pemerintahan pada tahun 1691 dan beliau ber 
riadoh di puncak pasir gajah cikundul sampai wapat dan dimakamkan 
disana. Yang sekarang banyak di kunjung para pejiarah.
Tempat Siram Dalem Cikundul
Jembatan Leuwi Batok lokasi air keramat patilasan Cikundul
                              {[['
']]}
                            
Cinderamata
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:31 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Cinderamata
Sanggar Bambu
Aneka kerajinan dibuat dari 
bambu oleh pengrajin di Kota Cianjur seperti tudung saji, nampan, lampu 
duduk sangat artistik dan unik. Sanggar bambu ini mendapat penghargaan 
upakarti tahun 1992. 
Lentera Gentur
Lentera Gentur dibuat dari 
kuningan dan bahan kaca berwarna dengan desain yang artistik merupakan 
salah satu kerajinan rakyat Cianjur yang sudah terkenal, berlokasi di 
Kecamatan Warungkondang.
Keramik
Kerajinan keramik berlokasi 
di Kecamatan Ciranjang pada satu sentra produksi dan satu unit usaha 
oleh lima orang pengrajin. Ruangan rumah akan bertambah anggun dan 
artistik bila kerajinan ini dipasang secara serasi. 
Miniatur Kecapi
Kerajinan Miniatur Kecapi 
terbuat dari logam atau kayu yang dibuat sesuai dengan aslinya.Alat 
musik ini biasa digunakan untuk mengiringi tembang Cianjuran termasuk 
berbagai jenis lagu sunda lainnya. 
Sangkar Burung
Sangkar Burung, satu 
kerajinan yang bernilai ekonomis produktif berlokasi di Kecamatan 
Karangtengah. Kerajinan Sangkar Burung telah mendapat penghargaan 
Nasional Upakarti tahun 1994.
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Beras
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:30 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Beras
PendahuluanPandanwangi adalah beras khas Cianjur berasal dari padi bulu varietas local. Karena nasinya yang beraroma pandan, maka padi dan beras ini sejak tahun 1973 terkenal dengan sebutan Pandanwangi
Keunggulan Spesifik
Jenis padi varietas lokal Cianjur yang menghasilkan beras Cianjur Asli Pandanwangi termasuk varietas Javonica atau biasa dikenal padi bulu, mempunyai keunggulan rasa sangat enak, pulen dan beraroma wangi pandan.
Karena rasanya sangat khas tersebut maka harga berasnya cukup mahal bias dua kali lipat harga beras biasa.
Deskripsi
Umur tanaman 150 -165 hari, tinggi tanaman 150  170 cm, untuk gabah (endosperm) bulat / gemuk berperut, bermutu, tahan rontok, berat 1000 butir gabah 300 gr, rasa nasi enak, beraroma pandan, kadar amylase 20% potensi hasil 6  7 Ton/Ha malai kering pungut.
Kandungan Giji
| 
   
No 
 | 
  
   
Parameter 
 | 
  
   
Satuan 
 | 
  
   
Hasil 
 | 
 
| 
   
1. 
 | 
  
  Kadar Protein | 
  
   
% 
 | 
  
   
8.97 
 | 
 
| 
   
2. 
 | 
  
  Kadar Lemak | 
  
   
% 
 | 
  
   
0,32 
 | 
 
| 
   
3. 
 | 
  
  Kadar Gula Pereduksi | 
  
   
% 
 | 
  
   
63,39 
 | 
 
| 
   
4. 
 | 
  
  Fe | 
  
   
Ppm 
 | 
  
   
4,65 
 | 
 
| 
   
5. 
 | 
  
  Cu | 
  
   
Ppm 
 | 
  
   
6,42 
 | 
 
| 
   
6. 
 | 
  
  Kalori | 
  
   
Kg/g 
 | 
  
   
14,81 
 | 
 
Sentra produksi
Varietas unggulan local Pandanwangi cocok ditanam di dataran sedang dengan ketinggian 700 m DPL dan yang paling terkenal dari daerah Kecamatan Warungkondang, Cugenang, Cibeber, Cianjur, Cilaku dan Kecamatan Campaka, uniknya apabila di tanam di luar daerah tersebut rasanya berbeda dan aromanya tidak muncul. Hingga saat ini belum ada kualitas pandanwangi yang dapat menandingi kualitas pandanwangi dari daerah/Kecamatan-Kecamatan tersebut diatas. Hal ini belum ada penelitian secara khusus yang bias menjelaskan fenomena tersebut.
Daerah Sentra Produksi
| 
   
Kecamatan 
 | 
  
   
Kel. Tani (BH) 
 | 
  
   
Jumlah Anggota 
 | 
  
   
Luas Sawah 
 | 
  
   
Tani Pandanwangi 
 | 
  
   
Dikomsumsi 
 | 
  
   
Dijual (Ton) 
 | 
| 
  Warungkondang | 
  
   
28 
 | 
  
   
2.597 
 | 
  
   
2.985 
 | 
  
   
760 
 | 
  
   
348 
 | 
  
   
5.950 
 | 
 
| 
  Cibeber | 
  
   
20 
 | 
  
   
818 
 | 
  
   
3.200 
 | 
  
   
315 
 | 
  
   
216 
 | 
  
   
1.864 
 | 
 
| 
  Cugenang | 
  
   
14 
 | 
  
   
912 
 | 
  
   
2.174 
 | 
  
   
357 
 | 
  
   
468 
 | 
  |
| 
  Cilaku | 
  
   
31 
 | 
  
   
412 
 | 
  
   
2.574 
 | 
  
   
210 
 | 
  
   
143 
 | 
  
   
1.329 
 | 
 
| 
  Cianjur | 
  
   
14 
 | 
  
   
494 
 | 
  
   
1.206 
 | 
  
   
183 
 | 
  
   
187 
 | 
  
   
901 
 | 
 
| 
  Campaka | 
  
   
2 
 | 
  
   
40 
 | 
  
   
2.800 
 | 
  
   
15 
 | 
  
   
12 
 | 
  
   
76 
 | 
 
| 
   
Jumlah 
 | 
  
   
78 
 | 
  
   
4.870 
 | 
  
   
14.939 
 | 
  
   
1.876 
 | 
  
   
1.374 
 | 
  
   
11.527 
 | 
 
Pemasaran
Beras Cianjur Pandanwangi banyak dijual di toko-toko dan kios-kios beras sekitar kota Cianjur, dijajakan dalam berbagai ukuran dimulai dari 5 Kg sampai dengan 25 Kg / kemasan dalam berbagai grid atau kualitas diantaranya beras super, beras kepala I, beras kepala II sesuai dengan permintaan konsumen. Harga dipasaran antara Rp. 9000,00 sampai dengan Rp. 12.000,00 /Kg tergantung dari kualitas.
Kontak bisnis
| 
   
No 
 | 
  
   
Nama Perusahaan 
 | 
  
   
Alamat 
 | 
  
   
Kapasitas Produksi Ton / Bulan 
 | 
  
   
Merk Dagang 
 | 
| 
   
1.  
 | 
  
  PB. Sukamulya | 
  
  Kp. Cisurupan Ds. Sukamulya Warungkondang | 
  
   
15 
 | 
  
  Citra Sawargi Xiang Mi | 
 
| 
   
2. 
 | 
  
  PB. Cibinong | 
  
  Kp. Cibinong RT. 03 / 07 Ds. Ciwalen Warungkondang | 
  
   
5 
 | 
  
  P. Wangi | 
 
| 
   
3. 
 | 
  
  PB. Pusaka | 
  
  Ds. Bunikash RT. 26 / 07 warungkondang | 
  
   
6 
 | 
  
  Karya Tirta | 
 
| 
   
4. 
 | 
  
  PB. Wangun | 
  
  RT. 09 / 03 Ds. Bunikasih Warungkondang | 
  
   
6 
 | 
  
  Karya Tirta | 
 
| 
   
5. 
 | 
  
  PB. Burung Nuri | 
  
  Jl. Raya Seda Maya No. 160 Cibeber (0263) 334448 | 
  
   
60 
 | 
  
  Burung Nuri Elit Super  | 
 
| 
   
6. 
 | 
  
  PB. Sugih Mukti | 
  
  Kp. Songgom RT. 01 / 01 Ds. Cikondang Cibeber (0263) 334400 | 
  
   
20 
 | 
  
  Sugih Mukti | 
 
| 
   
7. 
 | 
  
  PB. Hikmah | 
  
  Jl. Raya Cibeber KM. 13 (0263) 334177, 334277 | 
  
   
5 
 | 
  
  Hikmah | 
 
| 
   
8. 
 | 
  
  CV. Quasindo | 
  
  Jl. Merak No. 25 Semarang 50174 Tlp. 024-3568515 Fax. 024-3581453
  E-mail. Quasindo_smg@Yahoo.com | 
  
   
15 
 | 
  
  Xiang Mi | 
 
| 
   
9. 
 | 
  
  PB. Joglo | 
  
  Cibinong Rancagoong (0263) 265602, 267596 | 
  
   
60 
 | 
  
  Istana Joglo Kepala | 
 
| 
   
10. 
 | 
  
  PB. Budi Asih | 
  
  Jl. Cokroaminoto No. 28 Cianjur (0263) 261483 | 
  
   
60 
 | 
  
  Istana Joglo Kepala | 
 
| 
   
11. 
 | 
  
  PB. Sd. Asih | 
  
  Jl. Babakan Pandan (0263) 266789 | 
  
   
60 
 | 
  
   
- 
 | 
 
| 
   
12. 
 | 
  
  PB. OKH | 
  
  Jl. Raya Sukabumi Bayubud | 
  
   
60 
 | 
  
   
- 
 | 
 
Artikel Terkait :
BERAS BERLABEL PADI PANDANWANGI KOMODITAS UNGGULAN CIANJUR
MODEL PEMASARAN BERAS PANDANWANGI BERLABEL
Sumber : http://cianjurkab.go.id/Content_Nomor_Menu_30_4.html
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Tauco
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:27 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Tauco
 Tauco yang bahannya dari kacang kedele 
merupakan makanan khas Cianjur dan dapat di jadikan makanan variatif 
seperti geco, sambal,tauco atau pecel tauco. 
Mudah didapat di kota Cianjur dan dijadikan ole-ole bagi masyarakat luar
 kota Cianjur yang singgah di Cianjur.
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Manisan
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:22 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Manisan
 Manisan salah satu ole-ole yang cukup 
digemari oleh masyarakat luar Cianjur yang singgah di kota Cianjur ini, 
terbuat dari buah-buahan mentah atau sayuran yang diawetkan dengan bahan
 pemanis gula pasir yang diberi pewarna untuk menguatkan selera makan, 
mudah didapat di sepanjang jalan Raya Bandung, atau Dr.Muwardi di 
sepanjang jalan cugenang serta jalan Cipanas.
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Ayam Pelung
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:19 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Ayam Pelung
Ayam Pelung merupakan ayam peliharaan asal 
Cianjur, sejenis ayam asli Indonesia dengan tiga sifat genetik. Pertama 
suara berkokok yang panjang mengalun. Kedua pertumbuhannya cepat. Ketiga
 postur badan yang besar. Bobot ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai 5
 - 6 kg dengan tinggi antara 40 sampai 50 cm.
Menurut cerita tahun 1850 di Desa Bunikasih Kecamatan 
Warungkondang Cianjur ada Kiayi dan Petani bernama H. Djarkasih atau 
Mama Acih menemukan anak ayam jantan di kebunnya.
             
Anak ayam yang trundul di bawa pulang dan dipelihara. Pertumbuhan anak ayam tersebut sangat pesat menjadi seekor Ayam Jago bertubuh besar dan tinggi serta suara kokoknya panjang mengalun dan berirama. Ayam jantan itu dinamakan Ayam Pelung dan oleh Mama Acih dikembangkan, dikawinkan dengan ayam betina biasa.
Sekarang Ayam Pelung ini semakin terkenal dan cukup diminati oleh masyarakat umum, wisatawan nusantara dan mancanegara. Seorang Putra Kaisar Jepang pernah berkunjung ke Warungkondang untuk melihat peternakan Ayam Pelung tersebut. Bahkan di Cianjur setiap tahun diselenggarakan kontes Ayam Pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se-Jawa-Barat dan DKI Jakarta. Ayam Pelung terbaik yang menjadi juara kontes bisa mencapai harga jutaan rupiah.
Anak ayam yang trundul di bawa pulang dan dipelihara. Pertumbuhan anak ayam tersebut sangat pesat menjadi seekor Ayam Jago bertubuh besar dan tinggi serta suara kokoknya panjang mengalun dan berirama. Ayam jantan itu dinamakan Ayam Pelung dan oleh Mama Acih dikembangkan, dikawinkan dengan ayam betina biasa.
Sekarang Ayam Pelung ini semakin terkenal dan cukup diminati oleh masyarakat umum, wisatawan nusantara dan mancanegara. Seorang Putra Kaisar Jepang pernah berkunjung ke Warungkondang untuk melihat peternakan Ayam Pelung tersebut. Bahkan di Cianjur setiap tahun diselenggarakan kontes Ayam Pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se-Jawa-Barat dan DKI Jakarta. Ayam Pelung terbaik yang menjadi juara kontes bisa mencapai harga jutaan rupiah.
Nama  ayam pelung berasal dari bahasa sunda Mawelung atau Melung
 yang artinya  melengkung, karena dalam berkokok menghasilkan bunyi 
melengkung juga karena  ayam pelung memiliki leher yang panjang dalam 
mengahiri suara / kokokannya  dengan posisi melengkung.
Ayam  pelung merupakan salah satu jenis ayam lokal 
indonesia yang mempunyai  karakteristik khas, yang secara umum ciri ciri
 ayam pelung dapat digambarkan  sebagai berikut :
- Badan: Besar dan kokoh (jauh lebih berat / besar dibanding ayam lokal biasa)
 
- Cakar: Panjang dan besar, berwarna hitam, hijau, kuning atau putih
 
- Pial: Besar, bulat dan memerah
 
- Jengger: Besar, tebal dan tegak, sebagian miring dan miring, berwarna merah dan berbentuk tunggal
 
- Warna bulu: Tidak memiliki pola khas, tapi umumnya campuran merah dan hitam ; kuning dan putih ; dan atau campuran warna hijau mengkilat
 
- Suara: Berkokok berirama, lebih merdu dan lebih panjang dibanding ayam jenis lainnya.
 
Budidaya  yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan
 ayam pelung yang unggul dan baik  terus dilakukan secara teliti dan 
tepat, yang mencakup antara lain : Pemilihan  Induk, Pemilihan Pejantan,
 Teknik pemeliharaan dan kesehatan (sanitasi kandang  & vaksinasi 
berkala). Dengan perkembangan teknologi belakangan ini, kita  semua 
sependapat bahwa ayam pelung harus dikembangkan dan dibudidayakan secara
  maksimal untuk kepentingan kesejahteraan manusia, tetapi dari sisi 
melestarikan  dan mengembangkan ayam pelung dengan tidak harus merusak 
atau memusnahkan ras  pelung yang sudah ada dan terbukti memiliki 
berbagai keunggulan.
Kontes Dan Bursa Ayam Pelung
Seperti  halnya burung perkutut atau burung kicauan 
lainnya, ayam jago pelung juga  dikonteskan yang menitik beratkan kepada
 alunan suaranya, dan sekarang ini  hampir semua aspek sudah mendapat 
penilaian dalam suatu kontes : kontes suara  khusus untuk jago ayam 
pelung, kontes penampilan, bobot badan dan juga untuk  Pelung betina 
yang meliputi lomba lokal, nasional maupun internasional yang  telah 
diagendakan secara terorganisir pada setiap tahunnya.
Pada  kontes Ayam Pelung tersebut selain diadakan 
lomba tarik suara dan lainnya juga  merupakan arena bursa penjualan dari
 anak ayam sampai ayam dewasa, dari usia 0 s/d 1 bulan (jodoan), usia 3 
bulan (sangkal), usia 6 s/d 7 bulan (jajangkar),  sampai kepada ayam 
pelung yang sudah jadi (siap kontes). Dengan demikian  lomba/kontes ayam
 pelung sekaligus merupakan bursa penjualan, promosi dan  sosialisasi 
khusus ayam pelung. Melalui bursa semacam ini para pembeli, penjual  dan
 penggemar merasa puas karena pada umumnya mendapatkan bibit-bibit 
maupun  induk yang berkualitas dan tambahan pengetahuan tentang segala 
hal mengenai  ayam pelung yang cukup memuaskan dari sesama peternak dan 
penggemar.
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Cianjuran
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:19 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Seni Mamaos Tembang Sunda Cianjuran lahir dari hasil cipta,
                   rasa dan karsa Bupati Cianjur R. Aria Adipati Kusumahningrat
                   atau yang dikenal dengan sebutan Dalem Pancaniti yang menjadi
                   Pupuhu (Pemimpin) tatar Cianjur tahun 1834-1861.
Dengan keluhuran rasa seni Dalem Pancaniti, kesenian tersebut menjadi
                      inspirasi lahirnya suatu karya seni yang sekarang disebut Seni Mamaos
                      Tembang Sunda Cianjuran. Dalam tahap penyempurnaan hasil ciptaannya
                      Dalem Pancaniti dibantu oleh seniman kabupaten yaitu : Rd. Natawiredja,
                      Bapak Aem dan Maing Buleng. Para seniman tersebut mendapat izin dari Dalem
                      Pancaniti untuk menyebarkan lagu-lagu hasil ciptaan Dalem Pancaniti.
                   
Setelah Dalem wafat tahun 1861, Bupati Cianjur dilanjutkan oleh putranya R.A.A. Prawiradiredja II (1861-1910), Seni Mamaos Tembang Sunda Cianjuran aturannya disempurnakan lagi, dengan diiringi oleh kempringan suara kecapi dan gelik suara suling. Sekarang ini Tembang Sunda Cianjuran sudah terkenal bukan saja di Nusantara, tetapi juga ke mancanegara. Untuk melestarikan kesenian tradisional, secara berkala diselenggarakan Pasanggiri Tembang Sunda Cianjuran, baik lokal maupun Regional/Nasional ( Jawa Barat , Banten dan DKI Jakarta ).
Setelah Dalem wafat tahun 1861, Bupati Cianjur dilanjutkan oleh putranya R.A.A. Prawiradiredja II (1861-1910), Seni Mamaos Tembang Sunda Cianjuran aturannya disempurnakan lagi, dengan diiringi oleh kempringan suara kecapi dan gelik suara suling. Sekarang ini Tembang Sunda Cianjuran sudah terkenal bukan saja di Nusantara, tetapi juga ke mancanegara. Untuk melestarikan kesenian tradisional, secara berkala diselenggarakan Pasanggiri Tembang Sunda Cianjuran, baik lokal maupun Regional/Nasional ( Jawa Barat , Banten dan DKI Jakarta ).
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Pencak Silat
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            4:19 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Pencak Silat
 Sejak dulu Cianjur dikenal dengan Seni Bela 
Diri Pencak Silat yang menghasilkan berbagai aliran terkenal, antara 
lain aliran Cikalong, Cimande dan Sabandar.
Pencipta dan penyebar aliran Pencak Silat Cikalong 
adalah R. Djajaperbata atau dikenal dengan nama R.H. Ibrahim. Aliran ini
 mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan rasa 
yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling 
bersentuhan dan dapat melumpuhkannya. Ciri lain adalah ilmu pukulan 
(ulin peupeuhan-bahasa sunda) yang mengandalkan kecepatan gerak dan 
tenaga ledak. R.H. Ibrahim meninggal tahun 1906 dimakamkan di pemakaman 
keluarga Dalem Cikundul, Cikalong Kulon Cianjur.
                 Pada era yang sama, di Cianjur muncul tokoh Pencak Silat bernama Muhammad Kosim di Kampung Sabandar Karang Tengah Cianjur dikenal sebagai Mama Sabandar. Salah satu ciri aliran ini ialah kemahiran dalam mengeluarkan tenaga yang dikenal dengan nama Liliwatan.
Dalam perkembangannya, Pencak Silat Cianjur menghasilkan aliran-aliran baru seperti aliran Cikaret, Bojongherang dll. Dalam dunia persilatan, Cianjur banyak menghasilkan tokoh-tokoh antara lain : R. Abah M. Sirod, R. Didi Muhtadi (Gan Didi), R.O. Saleh (Gan Uweh), Abah Aleh, R. Idrus, R. Muhidin dll. Sedangkan tokoh Maenpo (Pencak Silat Peupeuhan) antara lain : Rd. H. Ibrahim, H. Toha, Aa Dai, Wa Acep Tarmidi, Abah Salim, Adung Rais dan yang lainnya
Sumber: http://cianjurkab.go.id/Content_Nomor_Menu_27_4.html
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Khas Cianjur Lainnya
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Foto Sejarah Cianjur
                                ,
                              
Khas Cianjur Lainnya
Silsilah Keturunan Dalem Aria Wira Tanu CIKUNDUL 1
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            12:52 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                
Silsilah Keturunan Dalem Aria Wira Tanu CIKUNDUL 1
SILSILAH CIKUNDUL CIANJUR
MAHARAJA ADIMULYA Puputra
Prabu Ciung Wanara Puputra
Sri Ratu Purbasari Puputra
Prabu Lingga Hiang BERPUTRA:2
1. Prabu Lingga Wesi
2. Cakrawati
1. Cakrawati PUPUTRA:
1. Kakasih Raja
2. Kian Santang
1. Prabu Lingga Wesi PUPUTRA:
Susuk Tunggal Puputra
Banyak Larang Puputra
Banyak Wangi Puputra
Mundingkawati Puputra
Prabu Wastu Kencana Puputra
Angga Larang
Angga Larang BERPUTRA:3
1. Prabu Siliwangi
2. R. Rangga Pupukan
3. Prabu Jaya Pupukan
ISTRI-ISTRI PRABU SILIWANGI:
1. Nyai. Ambet Kasih (Putri ki Gedeng Kasih)
2. Nyai. Subang Larang (Putri ki Gedeng Tapa)
3. Nyai. Aci Putih (Putri ki Dempu Awang)
PUTRA PRABU SILIWANGI:13
1. Balik Layaran alias Sunan Kebo Warna
2. R. Ceumeut
3. R. Ne-Eukeun
4. Munding Kelemu Wilamantri
5. R. Sake alias Prabu Wastu Dewata
6. Mundingsari II
7. Dalem Manggu Larang
8. Munding Dalem
9. Prabu Liman Sanjaya
10. Jaka Puspa alias Guru Gantangan
11. Santang permana Dipuntang alias Raja Sangara alias H. Mansur
12. Aria Santang Cakrabuana alias Walangsungsang.
13. Ny. Rara Santang (Syarifah Muda`im)
6. Mundingsari II PUPUTRA:
Mundingsari Leutik Puputra
Pucuk Umum Puputra
Sunan Parung Gangsa Puputra
Sunan Wanapri Puputra
Sunan Ciburang PUPUTRA:2
1. Dalem Aria Wangsagoparna
2. Sunan - Girilaya (Rundayan-nana ka Cibalagung) PUPUTRA:
Dalem Lumaju Gede Puputra
Dalem Lumaju Wastu Nagara Puputra
Dalem Lumaju Nyilih Nagara Puputra
Dalem Natamanggala I (Dalem Cikadu) Puputra
Dalem Natamanggala II (Dalem Kebon) Puputra
Dalem Natamanggala III (Dalem Jamban) Puputra
Dalem Natamanggala IV (Dalem Pulo)
1. Dalem Aria Wangsagoparna PUPUTRA:8
1. Dalem Aria Wiratanu (jayasasana) DALEM-CIKUNDUL
2. Dalem Wiradiwangsa
3. Dalem Candramanggala
4. R. Santaan Kumbang
5. Dalem Tumenggung Yudanagara
6. R. Nawing Cakradiprana
7. R. Santaan Yudamanggala
8. Ny. R. Muhyi
SILSILAH CIKUNDUL CIANJUR
MAHARAJA ADIMULYA Puputra
Prabu Ciung Wanara Puputra
Sri Ratu Purbasari Puputra
Prabu Lingga Hiang BERPUTRA:2
1. Prabu Lingga Wesi
2. Cakrawati
1. Cakrawati PUPUTRA:
1. Kakasih Raja
2. Kian Santang
1. Prabu Lingga Wesi PUPUTRA:
Susuk Tunggal Puputra
Banyak Larang Puputra
Banyak Wangi Puputra
Mundingkawati Puputra
Prabu Wastu Kencana Puputra
Angga Larang
Angga Larang BERPUTRA:3
1. Prabu Siliwangi
2. R. Rangga Pupukan
3. Prabu Jaya Pupukan
ISTRI-ISTRI PRABU SILIWANGI:
1. Nyai. Ambet Kasih (Putri ki Gedeng Kasih)
2. Nyai. Subang Larang (Putri ki Gedeng Tapa)
3. Nyai. Aci Putih (Putri ki Dempu Awang)
PUTRA PRABU SILIWANGI:13
1. Balik Layaran alias Sunan Kebo Warna
2. R. Ceumeut
3. R. Ne-Eukeun
4. Munding Kelemu Wilamantri
5. R. Sake alias Prabu Wastu Dewata
6. Mundingsari II
7. Dalem Manggu Larang
8. Munding Dalem
9. Prabu Liman Sanjaya
10. Jaka Puspa alias Guru Gantangan
11. Santang permana Dipuntang alias Raja Sangara alias H. Mansur
12. Aria Santang Cakrabuana alias Walangsungsang.
13. Ny. Rara Santang (Syarifah Muda`im)
6. Mundingsari II PUPUTRA:
Mundingsari Leutik Puputra
Pucuk Umum Puputra
Sunan Parung Gangsa Puputra
Sunan Wanapri Puputra
Sunan Ciburang PUPUTRA:2
1. Dalem Aria Wangsagoparna
2. Sunan - Girilaya (Rundayan-nana ka Cibalagung) PUPUTRA:
Dalem Lumaju Gede Puputra
Dalem Lumaju Wastu Nagara Puputra
Dalem Lumaju Nyilih Nagara Puputra
Dalem Natamanggala I (Dalem Cikadu) Puputra
Dalem Natamanggala II (Dalem Kebon) Puputra
Dalem Natamanggala III (Dalem Jamban) Puputra
Dalem Natamanggala IV (Dalem Pulo)
1. Dalem Aria Wangsagoparna PUPUTRA:8
1. Dalem Aria Wiratanu (jayasasana) DALEM-CIKUNDUL
2. Dalem Wiradiwangsa
3. Dalem Candramanggala
4. R. Santaan Kumbang
5. Dalem Tumenggung Yudanagara
6. R. Nawing Cakradiprana
7. R. Santaan Yudamanggala
8. Ny. R. Muhyi
Foto Sejarah Cianjur
                                  ,
                                
Jejak Sejarah
                                  ,
                                
Wisata Minat Khusus
                                  ,
                                
Wisata Sejarah
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Filosofi Cianjur
                            Posted by 
                            IWANCIANJUR1
                            Posted on 
                            7:30 PM
                              with 
                              
                                  No comments
                                

Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (Kecapi besar dan Kecapi rincik (kecapi kecil) serta sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru. Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran Tuhan dengan segala hasil ciptaanNya. Sedangkan Maenpo adalah seni diri pencak silat yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan. Pencipta dan penyebar maenpo ini adalah R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim aliran ini mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling bersentuhan. Dalam maenpo dikenal ilmu Liliwatan (penghindaran) dan Peupeuhan (pukulan).
Apabila filosofi tersebut diresapi, pada hakekatnya merupakan symbol rasa keber-agama-an, kebudayaan dan kerja keras. Dengan keber-agama-an sasaran yang ingin dicapai adalah terciptanya keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui pembangunan akhlak yang mulia. Dengan kebudayaan, masyarakat cianjur ingin mempertahankan keberadaannya sebagai masyarakat yang berbudaya, memiliki adab, tatakrama dan sopan santun dalam tata pergaulan hidup. Dengan kerja keras sebagai implementasi dari filosofi maenpo, masyarakat Cianjur selalu menunjukan semangat keberdayaan yang tinggi dalam meningkatkan mutu kehidupan. Liliwatan, tidak semata-mata permainan beladiri dalam pencak silat, tetapi juga ditafsirkan sebagai sikap untuk menghindarkan diri dari perbuatan yang maksiat. Sedangkan peupeuhan atau pukulan ditafsirkan sebagai kekuatan didalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Sedangkan visi pembangunan Kabupaten Cianjur untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun 2011 sampai 2016 adalah Terwujudnya Kabupaten Cianjur lebih sejahtera dan berakhlaqul karimah.

Filosofi Cianjur
Profil Cianjur Lainnya »
Filosofi Cianjur
                                  ,
                                
                              {[['
']]}
                            
Label:
Filosofi Cianjur



